Jumat, 28 April 2017

At this age. Everything is changing. Day by day we don’t  notice,but just look back over the past year and you will realize everything has. People you thought were going to be there forever aren’t,and people you never imagined you’d be speaking to are now some of your closest friend. Life makes little sense,and the more we grow the less sense it will make. So make the most of it now,before it all changes once again,because in the near future, all of this is only going to be memories

Kamis, 27 April 2017

28/04/2017 09.51

Yash,setelah seharian berjuang membuat program dan memecahkan koding yang tak kunjung sukses,tp akhirnya berhasil berkat bantuan master Robbi wkwk. Sebelumnya sempat menyerah,hingga akhirnya tengah malam melakukan live di instagram. Bagai pucuk dicita ulam tiba,saya sempat lupa bahwa saya punya seorang partner contek mencontek zaman sma yang pinter IT. Tada..... Robbi pun mengikuti live saya dan sedikit basa-basi tentang masa sma hingga menjurus ke program yang saya buat, akhirnya dia bersedia memperbaiki program saya. Emang da best lah Robbi nih, sebelumnya  emang udah dpt saran dari Nodi kalo harus minta bantuan Robbi biar ga ada kendala. Ternyata eh ternyata si Robbi nih emang as always muncul kalo lagi terdesak wkwk. Jam  12 lewat 15 menit kami diskusi tentang programnya,jam 1 udah selesai. Memang daebak partner UHB satu ini yaa. Thank you so much.


NB : Buat sider blog saya, jika anda bertemu saya mohon jangan dibahas semua tulisan yang saya buat yha :p

27/04/2017

Chapter 27/4/2017 22:28
Perlahan-lahan hal baik bermunculan ~~

Rabu, 26 April 2017

26/04/2017 20.07

Bisakah hari ini jadi hari yang spesial untuk saya? Saya rasa,saya tidak butuh tidur 8 jam sehari. Saya bisa bertahan bahkan jika saya tidur hanya 2 jam sehari. Hari ini,pukul 2 pagi saya baru mengistirahatkan mata saya. Setiap pukul 4 subuh saya selalu terbangun untuk menunggu adzan atau hanya sekedar menatap layar terpa. Setelah terbangun pukul 4,saya memulai rutinitas harian saya. Siklus ini baru saja muncul sejak Agustus 2016 lalu. Memang setiap hari lelah tak terbendung,kepala pusing sudah biasa. Tetapi saya tidak terlalu ingin terbawa emosi mengenai siklus ini. Selagi saya bisa bereksplorasi melalui pikiran dan tulisan,semua tidak begitu aku perhatikan. Nah lantas,sebab ini kondisi kesehatan saya menurun. Hingga akhirnya,saya setiap hari selalu dikontrol dan tidak dibiarkan tidur sendiri. 

Jadi,saya merasa hari ini adalah yang spesial bagi saya. Mengapa? Setelah memulai rutinitas sejak pukul 4 pagi,lalu pukul 8 sudah harus kuliah dan menyiapkan amunisi dan kembali lagi dirumah pukul 6. Saya merasa hari ini tidak sia-sia,dengan segala problematika yang dihadapi,dengan segala suara hati yang terkubur. Untuk pertama kalinya beban saya hilang dan saya merasa lega. Setelah satu sentilan kata yang membuat saya bercermin. Bahwa apa yang saya lakukan selama ini bukanlah langkah yang tepat. Bahwa apa yang saya tulis selama ini tidak membawa manfaat. Bahwa saya memang harus segera menghentikan siklus ini. 

Terimakasih kamu yang membuat saya sadar betapa pentingnya saya,terimakasih juga kamu yang membuat saya dapat tidur nyenyak malam ini,terimakasih kamu yang telah memberi arahan kepada saya untuk menemukan jalan keluar,terimakasih kamu yang diam-diam selama ini ternyata telah menjadi psikiater buat saya. Terimakasih dan maaf jika saya tidak bisa memberi lebih,mungkin ini hari spesial terakhir bagi saya yang bersumber dari kamu,namun mungkin juga hari ini bukan hari bahagia buat kamu. Maaf ^^ See you soon, the most handsome friend i've ever met. Good luck buat segala ukiran masa depan yang sering kau ceritakan padaku,jangan minder jangan selalu butuh semangat,you can do it. Sama-sama saling mendoakan yha,hmm sedih :')

Senin, 24 April 2017

30 Pertanyaan Untuk Mengenal Diri Sendiri

Sambung lagi ya, 15 pertanyaan selanjutnya dari  tulisan cara mengenal diri sendiri

16. Apa yang membuat saya kehabisan energi? Bagaimana cara mengatasinya?
Cuaca terlalu panas dan terlalu dingin dan juga pancaroba,beban psikis wkwk. how can i reduce it yaa??  Mungkin suplai diri dengan buah dan istirahat cukup dan suplai doa sepertiga malam.

17.Bagaimana suasana pagi yang ideal bagi kamu?
Pagi yaa, kalo pagi ideal menurut saya cukup dengan tawa bahagia. Karena pagi adalah penentu suasana hari saya apakah akan menyenangkan atau membosankan.

18.Bagaimana hari yang ideal menurut kamu?
Kaya drama korea wkwk. Kerja,kencan,have fun. What?Kencan? Untuk tahun ini,kencan dihapus deh :3

19.Apa yang membuatmu kembali bersemangat? Kapan terakhir kali kamu merasa benar-benar kehilangan semangat?
Yang membuat kembali bersemangat itu adalah keinginan. 2015 mungkin,so many  accident happen :)

20. Apa atau siapa yang benar-benar menginspirasi kamu?
Yang pertama itu diri sendiri,yang kedua penulis Seno Aji Gumira,Tere Liye.

21. Darimana kesedihan saya berasal? Apa yang saya butuhkan untuk mengobatinya?
Kesedihan sih gatau lagi datangnya darimana,kalo tau arah pasti datangnya kesedihan pasti saya tidak akan pernah merasakan kesedihan. Hanya waktu dan tulisan yang saya butuhkan untuk mengobati kesedihan.

22. Apa kekuatan terbesarmu? Mengapa kamu sangat bagus terhadap hal itu?
GAK TAU :( Pertanyaan yang begitu sulit :)

23. Hal apa yang selalu kamu dambakan tapi terlalu takut untuk melakukannya?
DIVING! Takut sih,gimana nanti kalo tiba tiba pas lagi diving, terus dibelakang ada ikan hiu yang siap memangsa. But,surely i really want diving wkwk. Konyol yha wkwk,tp itulah alasan saya selalu menolak tawaran diving wkwk. Kalo snorkling sih mau banget,gak berani nolak.

24. Hal apa yang begitu kamu inginkan untuk dipelajari? Mengapa kamu ingin mempelajarinya?
- Make up. Saya merasa belum menjadi seorang wanita yang hakiki wkwk,sebab di kamar saya belum ada satupun alat make up kecuali liptint wkwk x_x disaat teman-teman pandai gambar alis,apa daya saya *lol*
- Fotografi. Suka aja, niatnya sih dalam rangka menolong seseorang dalam mengabadikan momen bahagia.
- Decorating cake. Sebab aku maunya anak-anakku kelak bakal ....... eaaaaa HAHA!

25. Hobi apa yang kamu inginkan jika kamu berkesempatan mencobanya?
Climbing, terjun payung,pokoknya yang mengadu adrenalin.

26. Dimana tempat tinggal yang kamu inginkan dalam list kehidupan ideal kamu?
Turut suami aja deh, hueeek. Yang penting bisa nyaman to spend my time with my family soon.

27. Tempat apa yang ingin kamu kunjungi 5 tahun ke depan?
Makkah,dalam rangka menunaikan rukun islam.

28. Apa yang dapat saya lakukan untuk membuat diri saya menjadi lebih baik?
G tau,lg cari jati diri jg hmm. Mungkin, bersihkan hati dulu yaa .

29.when have i done something that i thought i couldn't do

30. Jika saya meninggal, apa yang akan saya tinggalkan?
Anak yang sholeh/sholeha dan cerdas,foto keluarga mungkin :(.




Minggu, 23 April 2017

Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Syukak baca artikel tentang psikologi heee. Mayan buat ngisi otak ~~


Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) is characterized by symptoms that include the inability to keep one’s attention focused on a task, trouble organizing tasks, avoiding things that take effort, and follow-through. ADHD may also include problems with hyperactivity (fidgeting, excessive talking, restlessness) and impulsivity (difficulty waiting one’s turn or with patience, interrupting others). It is typically treated with stimulant medications, such as Ritalin, and psychotherapy.

Have you ever had trouble concentrating, found it hard to sit still, interrupted others during a conversation or acted impulsively without thinking things through? Can you recall times when you daydreamed or had difficulty focusing on the task at hand?
Most of us can picture acting this way from time to time. But for some people, these and other exasperating behaviors are uncontrollable, persistently plaguing their day-to-day existence and interfering with their ability to form lasting friendships or succeed in school, at home and with a career.
Unlike a broken bone or cancer, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD, also sometimes referred to as just plain attention deficit disorder or ADD) does not show physical signs that can be detected by a blood or other lab test*. The typical ADHD symptoms often overlap with those of other physical and psychological disorders.
The causes remain unknown, but ADHD can be diagnosed and effectively treated. Many resources are available to support families in managing ADHD behaviors when they occur.
Attention deficit disorder has been around a lot longer than most people realize. In fact, a condition that appears to be similar to ADHD was described by Hippocrates, who lived from 460 to 370 BC. The name Attention Deficit Disorder was first introduced in 1980 in the third edition of the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. In 1994 the definition was altered to include three groups within ADHD: the predominantly hyperactive-impulsive type; the predominantly inattentive type; and the combined type (in the DSM-5, these are now referred to as “presentations”).
ADHD usually appears first in childhood, but can also now be diagnosed in adults (as long as some symptoms were present in the individual’s childhood, but simply never diagnosed).
We’ve compiled this library of ADHD resources for you to explore. We encourage you to take your time with these resources, print out things you’d like to read more carefully, and bring anything you have additional questions about to your family doctor or a mental health professional.
The good news is that attention deficit hyperactivity disorder is readily treated nowadays with psychiatric medications and psychotherapy. Don’t be put off by the number of things written about ADHD — because it’s a serious mental illness, a lot has been written about it! Read what you need, and leave the rest for another day.

Asal Kau Bahagia covered by Hanin Dhiya

Daebak nih Hanin *nangis bombay*


Senja,Kamu dan Malam

Mengapa senja selalu memberi ketenangan? Senja selalu memberi waktu luang untuk sejenak melupakan. Mengapa senja selalu saja syahdu dengan suasananya.  Aku suka semua hal tentang senja. Senja begitu setia,tak peduli sinarnya selalu ditutupi malam namun ia tak pernah bosan untuk kembali memberi kenyamanan. Senja itu indah, meski ia berkunjung hanya untuk sekedar mengantarkan manusia dalam kelam. Senja dengan semua yang dimilikinya tak pernah angkuh untuk merengkuh tubuh yang tak berdaya ini dalam lamunan. Namun dibalik senja yang begitu syahdu. Adapula malam yang selalu ditemani bulan,bintang,meteor sebagai pasukannya yang rela dijadikan sandaran,saat tubuh ini terlalu lelah terjebak lamunan. Malam,meski tak banyak hal yang dihabiskan dengannya, namun ia selalu menjadi penghantar yang baik menuju titik akhir dalam rumitnya siang dan senja. Sekian ---

Rabu, 19 April 2017

Bahaya Ahok Menjadi Pemimpin (Henry Manampiring)

Heee gaada benefitnya baca postingan ini,lihat dari judulnya sih menarik. Setelah dibaca hmmmm 
Gw sih mikir seribu kali menjadikan Ahok pemimpin gw.
Gw mau pemimpin yang berani. Tapi gw mau pemimpin yang juga pandai berartikulasi, dan kalo ngomong gak bikin resiko.
Menurut gw sih, Ahok ini PR disaster. Mimpi buruk humas. Di era di mana semua percakapan mudah direkam dan disebar-luaskan, pernyataan dan ujaran Ahok yang seringkali emosional dengan vocabulary yang lebih mirip obrolan kantin kampus rasanya tidak cocok datang dari pemimpin gw.
Beliau mengingatkan gw pada Travis Kalanick, CEO Uber, yang akhir-akhir ini membuat masalah dengan kepemimpinan dan ujaran-ujarannya. Yang paling konyol adalah ketika dia sedang naik Uber dan malah bertengkar dengan sang driver. (artikel di Bloomberg).
Kalau gw mencari pemimpin, pengennya yang kayak President Kirkman di serial Designated Survivor. Pintar, tegas, pandai memotivasi anak buah, dan di depan TV juga jelas berbicara – santun dan memotivasi, tapi tidak berlebihan bumbu kata-kata puitis dan berima. Plus dulunya jagoan tembak-tembakan dan menumpas teroris. (Eh ini kecampur sama serial lain ding…)
Bagi gw, Ahok terlalu bahaya menjadi pemimpin. Terlalu berisiko.
Syukurlah, tanggal 19 April nanti, gw gak lagi memilih pemimpin.
Sejak kapan seorang gubernur menjadi pemimpin gw? Bagi gw “pemimpin” itu menentukan visi hidup gw pribadi, apa yang harus dicapai gw dalam jangka panjang dan pendek, apa yang harus gw percayai, dan bahkan menentukan agenda gw sehari-hari.
Pemimpin gw saat ini siapa? Rasanya kalo dari kriteria di atas, yang pertama adalah bayi gw yang berusia 6 bulan. Hebat deh dia. Dia bisa menentukan apakah gw harus bangun jam 3 pagi dalam keadaan zombie buat megangin botol susu biar gak lepas dari congornya. Dia bisa mengubah total rencana weekend gw dengan cara tidur di saat yang harusnya dia gak tidur. Dia bahkan bisa memaksa mengganti baju gw dengan cara muntah di bahu gw. Ketika tindakan gw sehari-hari bisa dpaksa oleh doi, doi jadi pemimpin gw. Boss Baby nih namanya.
Pemimpin gw yang lain ya bos gw di kantor. Dia bisa menetapkan target bisnis yang gw harus berkontribusi. Dia bisa menyuruh gw ke meeting yang gw sudah mengiba-iba agar gak disuruh pergi (dan tetap pergi). Dan dia sangat berpengaruh dalam menentukan visi dan arah hidup gw dari 3-12 bulan ke depan.
Seorang gubernur, bagi gw, bukan pemimpin.
Gubernur itu esensinya bagi gw adalah seseorang yang bisa membuat hidup kita sebagai warga negara kota berkurang ribetnya, kalo bisa lebih nyaman. Udah itu aja.
Gw gak perlu gubernur buat keputusan hidup gw yang penting, dari jangka panjang maupun jangka pendek. Gw milih jodoh sendiri, milih agama gw sendiri, milih berdebat enakan ayam KFC original ato crispy sendiri (btw, jawabannya adalah KFC original. Sesungguhnya mereka yang memilih KFC crispy termasuk orang-orang aneh), milih warna baju sendiri, milih nonton Netflix apaan sendiri, sampai milih aroma shower gel sendiri (menthol is the best, btw. Gw jadi dingin2 empuk gitu).
Gubernur bukan pemimpin gw, tapi gubernur bisa menentukan apakah urusan gw dengan kota ini lebih nyaman atau tidak.
Seorang gubernur (BAGI GW, bagi orang lain sih terserah) adalah seorang yang gw pilih supaya sehari-hari hidup gw yang udah ribet ini tidak ditambah ribet lagi dengan birokrasi bertele2, infrastruktur yang mangkrak, sarana umum yang tidak nyaman, duit pajak yang ditilep gak jelas. Bagi gw, seorang gubernur ya tugasnya sekedar membuat hidup gw sebagai penghuni kota ini lebih nyaman dan tidak terlalu repot, karena aspek hidup gw yang laen sudah cukup bikin repot.
Dengan definisi ini, seorang gubernur malah esensinya lebih dekat dengan penyedia jasa Go-jek, atau Go-Massage. Istri gw kemaren menikmati layanan Go-Massage. Gak usah keluar rumah, tinggal pijit2 layar hape, eh beberapa menit kemudian gantian kakinya yang dipijit2. Nyaman, gak ribet, gampang. Manfaat yang sama yang gw cari dari gubernur, bukan pemimpin. Dan ini gw temui saat terakhir mengurus Kartu Keluarga baru dan akte lahir buat anak di kantor kelurahan. Kantor kelurahan sekarang punya antrian jelas, staf yang melayani di depan dengan ramah, bahkan sampai follow-up sesudah gw pulang (gw mendapat SMS mengingatkan untuk mengambil Kartu Keluarga yang sudah selesai). Jaman dulu gak ada nih pengalaman kelurahan yang bahkan lebih cepat dari bank BUMN tertentu.
Begitu juga “pasukan pensil warna” (kayaknya warnanya udah ada dua belas kayak satu set pensil warna) yang repot demi kita nyaman. Pasukan yang membersihkan sampah teratur, pasukan yang memastikan selokan tidak tersumbat saat hujan deras, sampai pasukan yang khusus melayani lansia. Warna-warni tapi satu manfaat: bikin hidup gw sedikit berkurang ribet, dan lebih nyaman.
Akui saja, kita kan mental majikan. Pengen hidup tidak serepot mungkin. Makanya kita senang dengan layanan online seperti Gojek, Go-food, Go-massage. Dan ini juga yang kita bisa harapkan (dan sampaikan kepada seorang gubernur). Tetapi “BIKIN HIDUP GW NYAMAN DAN GAK REPOT!!!” bukan sesuatu yang bisa gw sampaikan ke bos gw yang pemimpin organisasi. Makanya gubernur bukanlah pemimpin gw.
Gw pernah ngobrol dengan seseorang yang saat ini bekerja di Pemda DKI. Dia mengeluhkan nasibnya yang berubah total sejak pergantian Foke ke Ahok, salah satunya absensi yang menjadi akurat dan ketat, dan kinerja staf Pemda yang sangat dievaluasi. Gw akan selalu inget kata-katanya, “Ya buat yang jadi warga sih enak. Gw yang empot2an”. Saat itu gw berusaha mempertahankan muka empati dan pengertian, walaupun dalam hati gw sedikit senyum. Oke, senyum lebar sih.
Ahok memang bahaya menjadi pemimpin. Doi parah banget soal public speaking, ancur malah. Plus doi gak bisa joged pulak (gw pikir gw yang paling ancur urusan jogedan, ternyata Ahok lebih hopeless sih). Doi emang tahunya cuma kerja. Sama kayak gw mendapatkan kurir Gojek, pengennya yang sigap dan bisa mengantarkan paket dengan cepat dan selamat. Gw gak perlu kurir Gojek yang dateng bacain gw puisinya Rangga.
Ahok memang bahaya menjadi pemimpin. Makanya tanggal 19 April gw gak memilih dia jadi pemimpin gw. Terserah sih kalo orang lain mau menjadikan Ahok “pemimpin” mereka, gw sih ogah. Gw memilih dia biar hidup gw di DKI Jakarta ini sedikit lebih nyaman, gak terlalu rempong, gak terlalu ribet, dan pajak gw gak ditilepin.
(Sampai di sini dulu tulisan gw. Pemimpin gw yang sebenarnya udah teriak2 manggil minta digendong….)
Selamat memilih!

30 Pertanyaan untuk Menemukan Diri Sendiri

Asik jg jawab-jawab ginian :D daripada 

1. Bagaimana perasaanmu saat ini?
Feels like everything will be Ok.

2. Apa yang benar-benar saya butuhkan sekarang?
Otak yang cerdas wkwk.

3.Hal apa yang akan membuat saya senang?
Kalau besok wisuda,lusa dilamar *lol*

4. Apa yang akan terjadi dalam hidup saya?
Harapan saya,ibu baba sehat selalu. Saya punya keluarga yang bahagia. Jadi penulis buku anak-anak yang sukses.

5.Apa yang kamu syukuri? Tulis minimal 10 hal!
1.Punya keluarga yang selalu mendukung.
2.Punya temen yang asiik.
3.Diberi kesempatan hidup hari ini.
4.Diberi keponakan yang cute.
5.Diberi kesehatan hari ini.
6.Punya bibi yang bisa jadi temen,guru,motivator,etc.
7.Punya abang yang care too much.
8.
9.
10. Diri saya sendiri adalah hal yang paling saya syukuri :)

Hayoloh masih kosong 2,barangkali aja kamu adalah hal yg saya syukuri wkwk.

6. Kapan saya mengalami hal yang paling bahagia dalam minggu ini?
Kemarin.

7. Tulis beberapa goals saya minggu ini!
 Gaada yang berkesan buat dijadiin goals ---- Next,akan dibuat yha.

8. Apa yang membuat saya terganggu? Mengapa?
1. Orang usil,karena ga penting. Lucu juga nggak,tp sok asik
2. Mata kuliah kalkulus tiap hari sabtu, karena gak berani jawab jadi ga dapet nilai -_-
3. Orang baru yang berusaha mendekat (espescially boy yha), dunno why yang jelas bener-bener terganggu.

9. Apa prioritas saya sekarang?
Upgrade my self dulu deh.

10. Apa yang saya sukai dari diri saya?
Hidung wkwk, selalu punya niat,walau kadang niatnya gak jalan juga wkwk.

11. Siapa yang sangat berarti bagi hidup kamu? Mengapa?
Orang tua. Baba, yang Talk less do more dan yg know me so well juga punya bentuk kepedulian berupa action,my type banget sih unch :*. Ibu, da best lah pokoknya, can't describe yha haha :p.

12. Jika saya bisa memberi pesan untuk dunia,apa yang akan saya tuliskan?
Kaitkan seluruh urusan dunia dengan agama,niscaya semua akan berjalan sesuai kodratnya.

13. Apa saran saya terhadap diri saya? Dapatkah saya melakukan saran itu sekarang?
- Jangan terlalu berharap banyak, on proses utk mewujudkannya
- Jadi pribadi yang konsisten, tentu bisa!
- Jadi pribadi yang istiqomah, yha harus bisa!
- Jangan keras kepala :)

14. Pelajaran apa yang kamu dapat minggu ini?
- Letakkan keberanian diatas rasa malu
- Kalo rajin sih,i can do it. Udah terbukti kan :p
-Jadi perempuan yang punya value.

15. Jika saya dapat memiliki seluruh waktu di dunia ini? Apa yang akan saya lakukan pertama kali?
Kembali ke masa lalu dong. Soalnya suka throwback nih akunya :p

Cukup dulu yaa hari ini,besok lanjut lagi ;)







      

Selasa, 18 April 2017

Lagi,tentang kita

Ini bukan yang pertama, duduk sendirian dan memerhatikan beberapa tulisan berlalu-lalang. Setiap abjad yang tersusun dalam kata terangkai menjadi kalimat, dan entah mengapa sosokmu selalu berada di sana, berdiam dalam tulisan yang sebenarnya enggan aku baca dan kudefinisikan lagi. Ini bukan yang baru bagiku, duduk berjam-jam tanpa merasakan hangatnya perhatianmu melalui pesan singkat. Kekosongan dan kehampaan sudah berganti-ganti wajah sejak tadi, namun aku tetap menunduk, mencoba tak memedulikan keadaan. Karena jika aku terlalu terbawa emosi, aku bisa mati iseng sendiri.
Tentu saja, kamu tak merasakan apa yang kurasakan, juga tak memiliki rindu yang tersimpan rapat-rapat. Aku sengaja menyembunyikan perasaan itu, agar kita tak lagi saling menganggu. Bukankah dengan berjauhan seperti ini, semua terasa jadi lebih berarti? Seakan-akan aku tak pernah peduli, seakan-akan aku tak mau tahu, seakan-akan aku tak miliki rasa perhatian. Bagiku, sudah cukup seperti ini, cukup aku dan kamu, tanpa kita.
Kali ini, aku tak akan menjelaskan tentang kesepian, atau bercerita tentang banyak hal yang mungkin saja sulit kaupahami. Karena aku sudah tahu, kamu sangat sulit diajak basa-basi, apalagi jika berbicara soal cinta mati. Aku yakin, kamu akan menutup telinga dan membesarkan volume lagu-lagu yang bernyanyi bahkan tanpa lirik yang tak bisa kauterjemahkan sendiri. Aku tidak akan tega membebanimu dengan cerita-cerita absurd yang selalu kaubenci. Seperti dulu, saat aku bicara cinta, kaumalah tertawa. Seperti saat kita masih bersama, aku berkata rindu, namun kautulikan telinga.Hanya cerita sederhana yang mungkin tak ingin kaudengar sebagai pengantar tidurmu. Kamu tak suka jika kuceritakan tentang air mata bukan? Bagaimana kalau kualihkan air mata menjadi senyum pura-pura? Tentu saja, kautak akan melihatnya, sejauh yang kutahu; kamu tidak peka. Dan, mungkin saja sifat burukmu masih sama, walaupun kita sudah lama berpisah dan sudah lama tak saling bertatap mata.
Entah mengapa, akhir-akhir ini sepi sekali. Aku seperti berbisik dan mendengar suaraku sendiri. Namun, aku masih saja heran, dalam gelapnya malam ternyata ada banyak cerita yang sempat terlewatkan. Ini tentang kita. Ah... sekarang kamu pasti sedang membuang muka, tak ingin membuka luka lama. Aku pun juga begitu, tak ingin menyentuh bayang-bayangmu yang samar, tak ingin mereka-reka senyummu yang tak seindah dulu.
Kalau boleh aku jujur, kata "dulu" begitu akrab di otak, pikiran, dan telingaku. Seperti ada sesuatu yang terjadi, sangat dekat, sangat mendalam, sampai-sampai tak mampu terhapus begitu saja oleh angkuhnya waktu dan jarak. Sudah kesekian kali, aku diam-diam menyebut namamu dalam sepi, dan membiarkan kenangan terbang mengikuti gelitik manja angin; tertiup jauh namun mungkin akan kembali.Wajah baruku bisa kaulihat sendiri, terlihat lebih baik dan lebih hangat daripada saat awal perpisahan kita. Bicara tentang perpisahan, benarkah kita memang telah berpisah? Benarkah kita sudah saling melupakan? Jika memang ada kata "saling", tapi mengapa hatiku masih ingin terus mengikatmu? Dan, mengapa hingga saat ini kamu tak benar-benar menjauh? Kadang, jarak tak menjadi alasan untuk kita saling berbagi. Dalam serba ketidakjelasan, aku dan kamu masih saja menjalani... menjalani sesuatu yang tak tahu harus disebut apa. Tapi, katamu, masih ada rasa nyaman ketika kita kembali berdekatan. Terlalu tololkah jika kusebut belahan jiwa? Keterikatan aku dan kamu tak ada dalam status, tapi jiwa kita, napas kita, kerinduan kita; miliki denyut dan detak yang sama.
Tidak usah dibawa serius, hanya beberapa rangkaian paragraf bodoh untuk menemani rasa sepi yang sudah lama sekali datang menghantui.

18/4/2017 (17:19)



Aku sadari bahwa diriku tipikal orang yang belajar dari masa lalu. Masa lalu yang kelam,memang acap kali berotasi di pikiranku dan kadang tergores sedikit rasa sesal. Kadang rasa sesal membuat diri ini ingin mengulang semua dan melupakan  yang telah terjadi. Kadang  rasa kesal dari masa lalu juga melekat begitu dalam hingga tidak memberi kesempatan bagi diriku untuk memasuki fase yang mungkin bisa saja lebih baik dan mendapat kesempatan untuk memperbaiki. Aku sadari betapa kerasnya hatiku untuk mengulang sesuatu yang pernah menggoreskan luka. Aku sadari betapa angkuhnya diriku untuk mencoba. Aku pun juga sadari perangai burukku ini. Aku tidak tau siapa yang benar dan yang salah, yang aku tahu diriku begitu angkuh untuk sebuah perubahan J

10 Proactive Ways to Figure Out What’s Most Important to You

Agree with this post!
Life offers infinite variety, along with myriad challenges and opportunities. It’s easy to get lost in indecision with so many choices. You want success, yet wonder if you’re on the right path. You’d like to have balance in your life, but there are so many conflicts that you often find yourself spending energy too much in one direction.
What’s happening here is a lack of prioritization, of figuring out what in life is most important to you — and then acting upon it. While not life-threatening, a failure to identify what’s most meaningful to you can erode your quality of living. To ensure that you have the most opportunities to live a full, happy and productive life, you must zero in on your key priorities. Here are some ways to do just that.
Identify the most important people in your life.
When you care about someone, they’re important to you. Sometimes, however, we take loved ones, family members, friends and coworkers for granted. This does both them and us a disservice. By listing the most important people in your life, you make a conscious effort to recognize and value these meaningful relationships. Since man is a gregarious creature by nature, tending to those closest to you is a practical, effective way to make the most out of life.
Think about what you most enjoy doing.
For some, it may be arranging floral displays, trying out new recipes, walking at sunset with a loved one. Others may most enjoy sports and recreational activities, or reading books, listening to music, participating in spirited debates. Whatever you most enjoy doing is obviously important to you. It’s more than passing time or relaxing. If you take the time to identify what you like doing the most, you’re more likely to make room in your life to take advantage of those opportunities. In the process, besides identifying what is most important to you, you’ll also be acting upon that knowledge.
What qualities, skills or talents do you have?
Looking back at your life, what qualities, skills or talents would you say you have? When you were a kid, for example, were you great at marbles, ping pong, sledding, multiplication tables, spelling bees? Did you find you excelled in science or English or math? Are you skilled in carpentry, landscape design, building things, figuring out how to fix what goes wrong? Do you lose yourself in artistic expression, creating something from nothing? There’s a strong likelihood that what is most important to you is deeply embedded in these qualities, skills and talents.
List your highest achievements and accomplishments.
In line with analyzing what you believe you do best, take some time to jot down the successes you’ve had. It doesn’t matter if it’s a huge accomplishment or something minor. What does matter is the feeling the result gave you. When you’re proud and excited about your accomplishments, you experience joy and satisfaction in life. It’s also a good hint that these are important to you.
Ask your friends, loved ones and family members to list your best qualities.
You might think you know your best qualities or strengths, but you might over- or underestimate what you’re good at. Besides, you’re not very objective when it comes to self-analysis. That’s why asking those who know you best what they believe are your best qualities is illuminating. You might discover, for example, that you possess keen analytic ability, something you haven’t tapped or put to good use. Maybe it’s your compassion that is most impressive. Or, the fact that you listen well and are supportive of others in a way that’s empowering and uplifting. Once you know what these qualities are, you can decide what, if anything, you want to do to take advantage of them. There’s something here that’s important to you. Perhaps asking others to help you identify them is a painless way to figure this out.
While it might be challenging, you don’t have to sacrifice a goal because it’s too difficult.
One of the saddest things to witness is someone giving up just as they’re about to reach their goal. We’ve all done this, not that it’s anything we like to admit. Granted, some goals are incredibly challenging. They’re difficult, expensive, take an inordinate amount of time, or require resources and allies that are hard to come by. The secret to holding fast to a goal that seems out of reach is to parcel it into pieces. Take it apart and identify stages or steps. By focusing on the next stage instead of the end goal, it’s easier to make the effort necessary to see this phase through. Over time, you’ll pass through various stages on the way to the goal. That’s how you achieve even the most challenging goal.
You can still pursue your dreams and make ends meet.
Maybe you find yourself stuck in a job you don’t like. You took it because you needed the money and stick with it because things haven’t changed financially, or because you can’t see a way forward. It’s time to ditch this dead-end thinking and map out a plan to make changes that allow you to both pursue your dreams and take care of your financial responsibilities. It may be that you decide to back to school to get additional training or pursue or finish a degree. What you learn in the process, the people you meet, the opportunities you’re exposed to can make a profound difference in your outlook. In addition, be sure to maximize your leisure and recreational pursuits. If you love skiing, schedule some ski trips. If painting is your forte, get busy creating in the medium of your choice.
Deal constructively with the depression or anxiety and may have stood in the way of doing what you want.
Fleeting sadness or anxiety is a normal part of life. The emotions, while not without pain, can motivate us to make necessary changes. Prolonged depression or anxiousness, however, will only be alleviated with professional help. Perhaps medication and/or therapy is in order. If you find that these powerful emotions are standing in the way of doing what’s most important to you in life, you owe it to yourself and your loved ones to get the help you need.
Get past the feeling that you’re not good enough.
Most of us have felt the sting of disappointment, either that we didn’t live up to our own expectations or those of someone else. Overt or covert criticism, biting or harsh comments, the gradual shifting away of friends and colleagues just adds to the sinking feeling that we’re not good enough. Yet, others don’t define us and we should never allow them to act like they can. The only way to be good enough is to believe that you are. Since no one can make you do anything and only you make the decision how to live, choose the option that’s affirmative and uplifting. Select what gives you the best likelihood of achieving the outcome you desire. Give it your utmost effort, attention and diligence. If you do the best you can do, you’ll always be good enough. In fact, you’ll be better than just good enough. You’ll be right where you want to be.
What makes you happy? Do that.
Happiness is like sunshine. It makes you feel good, envelops you in warmth, and costs nothing. Yet, how many times do you walk away from happiness and instead involve yourself in some task or activity that’s boring, uninvolving, repetitive, endless or unproductive? If you want to be happy in life, think about what makes you happy. Find a way to insert that pursuit or activity into your everyday life. It might be walking in nature, working in the garden, whipping up a culinary delight, playing with the children, making love to your partner. Whatever it is, this is something important to you, something you value highly. Be sure to do it as often as you can, with full presence of the moment and joy that you can have this experience.

Posttraumatic Stress Disorder

Post-traumatic stress disorder (PTSD) is a debilitating mental disorder that sometimes follows when a person has directly experienced or witnessed an extremely traumatic, tragic, or terrifying event. People with PTSD usually have persistent frightening thoughts and memories of their ordeal and feel emotionally numb, especially with people they were once close to.
PTSD, once referred to as “shell shock” or battle fatigue, was first brought to public attention by war veterans, but it can result from any number of traumatic incidents. These include kidnapping, serious accidents such as car or train wrecks, natural disasters such as floods or earthquakes, violent attacks such as a mugging, rape, or torture, or being held captive. The event that triggers it may be something that threatened the person’s life or the life of someone close to him or her. Or it could be something witnessed, such as mass destruction after a plane crash.
Most people with post-traumatic stress disorder (PTSD) repeatedly re-live the trauma in the form of nightmares and disturbing recollections during the day. The nightmares or recollections may come and go, and a person may be free of them for weeks at a time, and then experience them daily for no particular reason.
A person with PTSD may also experience sleep problems, depression, feeling detached or numb, or being easily startled. They may lose interest in things they used to enjoy and have trouble feeling affectionate. They may feel irritable, more aggressive than before, or even violent. Seeing things that remind them of the incident may be very distressing, which could lead them to avoid certain places or situations that bring back those memories. Anniversaries of the event are often very difficult.
PTSD can occur at any age, including childhood. The disorder can be accompanied by depression, substance abuse, or anxiety. Symptoms may be mild or severe — people may become easily irritated or have violent outbursts. In severe cases, they may have trouble working or socializing. In general, the symptoms seem to be worse if the event that triggered them was initiated by a person — such as a murder, as opposed to a flood.
Ordinary events can serve as reminders of the trauma and trigger flashbacks or intrusive images. A flashback may make the person lose touch with reality and reenact the event for a period of seconds or hours, or very rarely, days. A person having a flashback, which can come in the form of images, sounds, smells, or feelings, usually believes that the traumatic event is happening all over again.
Posttraumatic stress disorder can be treated, usually with a combination of psychotherapy and medications (for specific symptom relief, such as for the common accompanying depressive feelings). People with PTSD should seek out a therapist or psychologists with specific experience and background in treatment posttraumatic stress disorder.
Subscibe : https://psychcentral.com/disorders/ptsd/

Senin, 17 April 2017

Tb

Wahahaha partner as directioners. Rombakan bangunan di smanlee tak menghalau kami untuk mencari wifi. Di sudut smanlee yang tenang,ditemani alunan tukang bangunan yang sedang merenovasi sekolah tak menyurutkan semangat kami untuk streaming konser one direction. Rela menunda jam pulang demi menunggu video one direction funniest moment tuntas didownload. Bener-bener saling mendukung ketika zaman masih junior yang tidak pernah taat aturan,dihukum,kecapean. Sampe akhirnya wafa yang mundur ya :p it's okay. Tiada hari tanpa gelak tawa dari kami,suara merdu kami yang begitu antusias menyaksikan konser1D sambil bernyanyi. Just a little throwback about 10th grade w/ Wafa


17/4/2017 (15:29)

Aloha. Long time no see :p Lagi nugas,jenuh,berpikir dan akhirnya menulis. Hingga dapatlah satu karya lagi heee -__-

Kutemukan Sosok Diriku
(Rania Adila)

Diatas podium berbentuk persegi
Kupandangi tiap sudut
Wajah-wajah tanpa dosa tertunduk
Berdiri tegak lurus terpaku

Ku tatap satu per satu 
dari tiap baris dan lajur

Semakin ku pandang
Semakin hati ini bergetar
Satu kata pun tak keluar dari bibirku
Hanya bola mata mereka yang tampak berputar

Ya Robb!
Bukakan mata dan hatiku
Berikan aku keberanian,Ya Robb

Tanpa kusadari
Lidah ini berucap dengan pasti

Detik berganti menit
Menit berganti jam
Akhirnya ku saksikan pidatoku
Meski jantung ini berdetak tanpa arah pasti

Terimakasih tuhan!
Kutemukan jua sosok diriku yang hilang
Dibalik ubin-ubin podium yang telah berkurang



Senin, 10 April 2017

Upgrade yorself (part 1)

Feels like insomnia wouwooo.... One of my favorite playlist,when i feels like insomnia heeee -_- Apa yang akan saya tulis malam ini?? Setelah sabtu lalu mendapat refleksi dari seorang dosen killer,saya akan menanamkan pada diri saya bahwa saya harus segera mengupgrade diri agar memiliki high value. Perlahan-lahan menjadikan rasa keberanian lebih tinggi daripada rasa malu. Act like a lady,think like a boss. Harus menjadi orang yang dibutuhkan,like a flower which smells is good and make everybody interest. So,what should i do? Sometimes,keinginan hanya jadi angan-angan,mengingat pribadi yang tidak konsisten. Kita kudu ingat lagi kata pepatah lama “ala bisa,karena biasa”. Menulis dan membayangkan tidak serumit ketika mengakomodasikannya. Belakangan ini saya seperti terperangkap dalam angan-angan yang terlalu banyak,fokus ke kanan yang kiri juga minta perhatiin,fokus ke kiri yang tengah juga butuh perhatian,fokus ke tengah ehh yang atas juga kudu diperhatiin. Gitu aja terus sampe air laut jadi manis. Yaallah,gimme one clue for what i do first?? Gak sih,harapan saya cuma satu supaya saya jadi pribadi yang konsisten,udah gitu aja. There are too many ways to upgrade yourself! Keep fighting and you should find you inner motivation.

HUBUNGAN BAIK BISA PUTUS KARENA....

Kadang kita sama-sama berpikir :
"Ah... mungkin dia lagi sibuk..."

Akhirnya ga jadi telepon?
Terkadang, kita berpikir takut mengganggu...

Lama-kelamaan.., Jadi cuek..,
Akhirnya muncul pemikiran :

Ngapain sih aku yang hubungi dia duluan?

Kalo sudah begini, cinta kasih dalam pertemanan sudah berkurang..?
Akhirnya tidak ada lagi hubungan..
Semuanya jadi lupa...!!!
Komunikasi sangatlah penting dalam hubungan dengan teman, pasangan, keluarga, atasan maupun dengan TUHAN

Biar kita selalu dekat dengan semua..
Itu menjadi alasanku, kenapa aku menulis ini.
Itu tandanya, aku nggak pernah lupa sama kalian semua...

Tegur aku jika aku mulai sombong..
Tegur aku jika aku mulai angkuh..
Tegur aku jika aku mulai salah..
Tegur aku jika aku mulai menjauh..
Tegur aku jika aku mulai cuek...
Tegur aku jika aku mulai menghilang..

Krna aku msh sangat butuh teman, sahabat, saudara dan keluarga seperti kalian untuk hariini, esok, lusa dan selamanya..bahkan hingga Akhirat nanti, ketika orang-orang yang saling bertemu, berpisah, bersaudara dan bersama karna ALLAH..maka akan dipertemukan kelak di Syurga-Nya di atas mimbar-mimbar Cahaya dari kerlipan rahmat Cinta-Nya..

Contohlah semut "SESIBUK" apapun mereka bekerja selalu menyempatkan untuk menyapa semut lainnya....

Selasa, 04 April 2017

SHS



yang kacamata putih pegang balon,namanya Nirwana. Cantik yaa,pinter lagi,kocak abis. Sekelas 3 tahun ma dia,tempat duduk Nirwana sering jd tempat bobo aku pas pelajaran Biologi wkwk. Buku catatan nirwana,sering jd korban tuker sampul pas pelajaran Bu Sri wkwk. Thanks nir,atas kerjasamanya dulu . Cowo jaket biru berkacamata di belakang itu namanya Andi,sekelas cuma setahun,tp lumayan deketlah wkwk. Andi cool banget anaknya,tp konyol. Tiap jam kosong selalu ngajakin main sulap wkwk, pinter IT kalo program error andi selalu membantu kalo laptop rusak Andi jg yg benerin. Oh iya,rumah dia selalu jd destinasi buka puasa bersama. Thanks Andi.



Cowok diatas adalah ketua kelas,sekaligus ketua osis,namanya Rizki. Mantan Nadhiya sih, tp ngeri banget kalo ngajakin dia ngomong  soalnya suaranya gitu deh, cara ngomngnya jg kayak orang marah. Baik kok tp orangnya,asik juga hehe. Oh iyaa dia juga ketua passus smanlee, kita sering ribut antar ekskul,dia passus aku PKS wkwk. Nahh cewek bulat di belakang itu namanya Aulia sering disebut bundadali,skip ajalah ya ga usah diceritain wkwk. Pokoknya anaknya nyebelin.



Tadaaa.... Nodi Ikhtiar Anwar idola semua idola,ulai dari kakak kelas,seangkatan hingga adek kelas wkwk. Kenal dia pas smp, sok-sokan mau pdkt ma gw elee,ga nyadar kalo dia adik kelas wkwk. Suka tebar pesona,multitalent sih emang. Tinju bisa,nyanyi bisa,gitar biola piano keyboard harmonika bisa,ngaji bisa,bagus lagi suaranya. Dulu sih dari smp sampe kelas 11 smt 1 pinter orangnya. Tapi setelah ikut kejuaraan tinju nasional jadi tulalit wkwk *maaf ya nod*. Oh iya otw jadi hafidz quran. Temen curhat gw, dia juga sering curhat ma aku. Konyol abiez anaknya, jam 2 suka ngechat ngabarin film barbie. Sahabat gue ter.....baik.


Yuhuu Akmal Afghani wkwk,kesayangan bu Helmi. Everyday,everywhere,everytime selalu tidur. Sekelas 3 tahun ma dia,bayangin berisiknya dia. Dia lahir 3 Agustus,aku 4 Agustus katanya kita sih kembar. Paling jago ngatain orang, aku tania ema & aulia dpt gelar kurcaci,dapet gelar persatuan kepala semangka krn pada masa itu rambut kita dipotong pendek ala polwan hmm. Partner nari nih,baik banget anaknya. Salah satu sasaran empuk untuk ngerjain program visual basic dr pak Oni, suka tukaran laptop untuk ngumpul UTS. Terimakasih kerjasamanya Akmal. Sukses yhaa.


Ini geng kelas,dimulai dari kiri ya. Nyimas a.k.a Lee Soo Yeon absen 27 korban bullying wkwk tp pinter bhs inggris loh,tentor kita nih. Next, Annisa hmm anaknya pendiem banget,gatau mau describe apa tp dia miriplah ma gw suka nulis juga, introvert sekaleee. Mending gw jauh hehe alhamdulillah. Next,Syawitri Ayu a.k.a sayur,q syukaa ma pribadi dia, istiqomah,penyabar,lucu,pinter hehe. Ibunya baiiik banget top markotop deh. Yang dibelakang Nirwana ya,udah di describe. Next,cowok yg pegang kamera dibelakang namanya Ardan,pokoknya aku banyak salah ma dia wkwk. Tp udah maaf-maafan kok pas farewell party wkwk. Next, Rania di skip aja yha. at least,Dina Oktavia a.k.a Inuk, seorang wanita yang sempat menjadi penguntit aku wkwk. Sempat takut gila ma dia wkwk,suka nyamperin ke kelas,mau deker-deket ma gw terus. Kalo dia ke kelas,aku selalu sembunyi di bawah meja,ataugak di belakang lemari ngeri soalnya X_X. Ternyata baik anaknya,temen curhat gw walaupun sarannya gaada yang bermutu, lucu ugha, sekarang cantik banget lhoo udah dewasa. ohyaa kita gamau punya pacar sekarang. Kalopun mau punya pacar,syaratnya ga boleh putus-putus sampe nikah wkwk, Biar gaada curhatan-curhatan galau. Always be my bestiest ya din.

I miss all of them.

Senin, 03 April 2017

Need some inspiration to write . . . .
Wanna be an inspirational writer as good as J.K.Rowling. Aamiin

Minggu, 02 April 2017

Refleksi

Hello,berhubung lagi gak enak badan dan daritadi stay on bed membuat saya berpikir ; gimana sih psikologi seseorang yang selalu berpacaran? Yang merasa kesepian kalo gaada stranger yang ngechat? Seperti teman chat atau pacar itu menjadi kebutuhan hidupnya. Apa karena faktor usia remaja yang belum dewasa? atau mungkin latar belakang sosial? Apa benar,jika seseorang punya pacar membuat dia lebih termotivasi? Yap,memang tidak semuanya tp hanya beberapa. Hal ini membuat saya bingung,layaknya seorang teman yang saya kenal ia selalu dan selalu gonta-ganti pacar sejak kelas 5 SD. Wow,bukan? Dalam rentang waktu kelas 5 SD hingga memasuki semester 6 perkuliahan yaa hari-harinya seperti sia-sia saja. I think,her life is so flat. Entah,saya juga bingung bagaimana bisa dia dibui oleh omong kosong lelaki. Katanya sih cari yang pas, yakalii cari yang pas ga harus dicoba semua. But, dunno lah ya, itu sih in my opinion wkwk. Skip ------ Jadi itu gimana sih dampaknya kalo suatu saat dia ga punya stranger lagi? Bagaimana juga terapinya? Terkadang hal-hal seperti ini sangat perlu diperhatikan. Seperti nasihat orang tua saya, wanita itu hakikatnya dicintai bukan mencintai. Boleh wanita mencintai,namun hanya sewajarnya. My daddy said, pacaran tuh normal wkwk x_x tapi perlu diingat,cowok juga memilih wanita shalehah untuk dijadikan pasangan. Nasihat Baba nih,seperti pukulan bagi saya hmmm. Terlepas dari psikologi atau apapun,menurut saya pacaran itu bukan kebutuhan tp pilihan.

Bahasa Indonesia

Ilmu Kaidah Hukum

        Ilmu tentang kaidah (normwissenschatf tatau sollenwissenschaft) merupakan ilmu yang mengkaji hukum sebagai kaidah (norma) atau sistem kaidah dengan dogmatik hukum dan sistimatik hukum. Kaidah berasal dari Bahasa Arab yang berarti tata. Tata yang bertujuan untuk memberi petunjuk bertingkah laku kepada masyarakat sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin. Contoh penerapan kaidah adalah orang yang mencuri barang milik orang lain harus dihukum dan orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.
Dalam pergaulan hidup,norma kaidah dibedakan menjadi empat  yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan dan norma hukum. Norma agama adalah peraturan hidup yang  diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan. Norma kesusilaan adalah suatu norma yang  menetapkan baik buruknya suatu perbuatan manusia. Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia. Norma hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh penguasa negara.
Berbeda dengan nora agama dan norma kesusilaan yang bersifat universal,norma kesopanan bersifat khusus dan hanyta berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Sedangkan norma hukum bersifat memaksa dan memiliki sanksi berupa ancaman hukuman dimana untuk memberi suatu tekanan agar norma hukum tersebut dihormati dan ditaati.
Ilmu tentang kaidah (normwissenschatf tatau sollenwissenschaft) merupakan ilmu yang mengkaji hukum sebagai kaidah (norma) atau sistem kaidah dengan dogmatik hukum dan sistimatik hukum. Kaidah diperlukan untuk memberi petunjuk bertingkah laku kepada masyarakat. Keempat kaidah tersebut harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,karena dapat membuat kehidupan bermasyarakat menjadi terjamin dan terpelihara.

2.    Teknik pengembangan paragraf :
 Analogi Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap orang. Menjadi sukses itu belajar syaratnya. Belajar itu dimulai sejak kecil hingga dewasa. Belajar di waktu kecil bagaikan melukis diatas batu,belajar sesudah dewasa bagaikan mengukir di atas air. Apabila kita belajar saat kecil,ilmu akan mudah diterima oleh otak sedangkan bila kita memulai belajar saat dewasa ilmu akan sukar diterima.

Alasan Cantik

            Mempunyai tubuh yang langsing adalah idaman setiap wanita. Maya adalah seorang gadis yang bertubuh gendut. Bentuk tubuh seperti ini membuat Maya kehilangan kepercayaan diri. Banyak hal yang dilakukannya agar terlihat langsing,diantaranya diet,olahraga dan mengkonsumsi obat herbal. Maya mengambil alternatif terakhir,yaitu sedot lemak. Usaha yang dilakukan Maya berhasil,akan tetapi timbul penyakit mag kronis yang berakibat fatal pada kehidupannya.  Cantik itu tidak harus dilihat dari bentuk tubuh,tetapi cantik sebenarnya dilihat dari dalam diri.

Klasifikasi Warna

            Kehidupan seseorang identik dengan warna yang disukainya. Untuk itulah,bagi seorang wanita dalam memilih pasangan hidunpya hendaklah mengerti warna-warni kehidupan yang disukai laki-laki. Ada lima sifat warna yang bila kita mengetahuinya kita dapat mengetahui sifat orang tersebut. Yang pertama adalah warna merah,laki-laki yang menyukai warna merah orangnya condong emosional dan tidak sabar,tetapi pemberani. Kuning melambangkan laki-laki yang pencemburu,namun setia. Biru melambangkan laki-laki yang romantis. Laki-laki yang menyukai warna hijau  adalah sosok yang tenang dan penyabar. Dan yang terakhir adalah warna hitam,laki-laki ini cuek dan bersifat introvert.

Perbandingan Hidup dan  Mati
Hidup dan mati adalah suratan takdir yang ditetapkan oleh Tuhan.Setiap insan yang hidup pasti akan mati. Jika kita sungguh-sungguh hidup,mengapa takut mati? Hidup adalah fase awal kehidupan,sedangkan  mati hanyalah gerbang untuk masuk ke fase kehidupan kedua. Hidup itu sementara,mati itu kekal.

Sebab Akibat Jokowi
            Nama Jokowi tidak asing lagi bagi penduduk Indonesia. Sosok lelaki bertubuh kurus serta memiliki cara berbicara yang unik ini adalah orang nomor satu di negeri ini. Jokowi,sempat menjabat sebagai wali kota Solo. Selama menjabat sebagai wali kota Solo,Jokowi telah memberikan banyak dukungan terhadap penduduk Solo. Nama Jokowi melejit saat ia mempromosikan mobil Esemka. Berkat kualitas jokowi dalam membangun kota Solo,akhirnya karir Jokowi meningkat mulai dari menjadi Gubernur Jakarta hingga akhirnya sekarang beliau menjadi Presiden Republik Indonesia.

3.Karangan dan jejaring ide “Kesulitan Belajar Matematika”
Kesulitan Belajar Matematika

Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai prestasi yang memuaskan. Namun kenyataannya setiap individu  memiliki perbedaan dalam kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar,hal ini menyebabkan timbulnya kesulitan belajar. Apa itu kesulitan belajar? Menurut Ambo Enre Abdullah (Fitri,2005 :7) kesulitan adalah suatu kondisi tertentu yang ditandai adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih keras untuk mengatakannya. Sedangkan definisi belajar menurut Moh.Uzer dan Liliss Setiawati adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi,kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.
Kesulitan belajar atau Learning disability memiliki banyak jenis,yaitu kesulitan praakademik dan kesulitan akademik.  Kesulitan belajar praakademik ini terdiri atas dispraksia,kesulitan belajar kognitif dan gangguan perkembangan bahasa. Dispraksia atau sering disebut clumsy adalah keadaan sebagai akibat adanya gangguan dalam inteligensi auditori-motor. Anak tidak mampu menggerakkan anggota tubuh dengan benar walaupun tidak ada kelumpuhan anggota tubuh. Misalnya anak kesulitan dalam menggunting,mengikuti irama musik dan menggambar. Kesulitan belajar kognitif merupakan kesulitan dalam fungsi mental yang mencakup persepsi, pikiran, simbolisasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Perwujudan fungsi kognitif dapat dilihat dari kemampuan anak menggunakan bahasa dan menyelesaikan soal-soal berhitung. Gangguan perkembangan bahasa atau disfasia adalah ketidakmampuan anak menggunakan simbol linguistik dalam berkomunikasi secara verbal. Misalnya, anak dapat mendengar kata- kata yang diucapakan, tetapi tidak mengerti apa yang didengar karena mengalami gangguan dalam peroses stimulus yang masuk. Sedangkan kesulitan belajar akademik  terdiri atas,kesulitan belajar membaca,kesulitan belajar menulis dan kesulitan belajar matematika. Kesulitan belajar membaca sering disebut disleksia,kesulitan ini dtandai dengan anak tidak dapat membedakan kata kakak,kapak dan katak.  Kesulitan belajar menulis atau disebut juga disgrafia,dalam kasus disgrafia ini anak kesulitan dalam hal menulis,menyalin dan mencatat sehingga akan kesulitan dalam proses belajar mengajar. Kesulitan belajar matematika disebut juga diskalkulia,anak yang mengalami diskalkulia ini kesulitan memahami konsep berhitung,komputasi dan pemecahan masalah matematika.
Pada umumnya,matematika adalah pelajaran yang paling ditakuti oleh kebanyakan siswa. Hal ini disebabkan beberapa faktor,diantaranya internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu atau siswa itu sendiri. Misalnya, disebabkan oleh tingkat intelegensi (IQ),siswa yang memiliki IQ rendah sukar untuk memahami konsep matematika. Kelahiran prematur dan konsumsi alkohol pada saat kehamilan juga merupakan faktor yang menyebabkan  kesulitan belajar matematika. Selain itu, penyebab kesulitan belajar matmatika adalah faktor psikologi, yang dikarenakan trauma atau ketakutan berlebihan atas matematika yang disebabkan pengalaman buruk terkait pembelajaran matematika. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri individu atau siswa itu sendiri. Misalnya dikarenakan lingkungan keluarga yang tidak harmonis,broken home,keadaan ekonomi yang tidak stabil  atau pendidikan orang tua yang rendah yang menyebabkan anak sulit untuk bertanya. Selain itu, faktor kesulitan belajar matematika juga timbul dari sekolah sebagai lembaga pendidikan formal setelah keluarga, misalnya cara penyajian pelajaran kurang baik,hubungan guru dan murid kurang harmonis,hubungan antara murid dengan murid itu sendiri tidak baik,bahan pelajaran yang disajikan tidak dimengerti siswa, dan alat-alat pelajaran yang tersedia kurang memadai. Ada pula faktor lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan masyarakat sangat berperan di dalam pembentukan kepribadian anak, termasuk pula kemampuan pengetahuannya. Dimana lingkungan masyarakat yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, seperti: suka minum-minuman keras, penjudi dan sebagainya, dapat menghambat pembentukam kepribadiaan dan kemampuan, termasuk pula dalam proses belajar mengajar,khususnya pada mata pelajaran matematika yang seharusnya anak lebih banyak mengerjakan soal matematika malah anak lebih banyak bermain karena kurangnya motivasi dari lingkungan.
Setiap masalah pasti ada solusinya,begitu pula halnya terhadap anak yang kesulitan belajar matematika. Berikut adalah cara pemecahan masalah kesulitan belajar matematika,diantaranya jadikan pembelajaran matematika menjadi hal yang menarik. Seperti mengajarkan matematika menggunakan permainan seperti number bingo, flash card, dan lain-lain. Berikan gambaran yang jelas terkait konsep. Misalnya dengan memberikan contoh konkret menggunakan grafik dan diagram. Bantu anak memvisualisasikan setiap tanda baca dengan cara memanipulasi tanda. Misalkan minus memilki tanda (-), memiliki arti hilang,sedangkan plus (+) artinya datang, sehingga jumlahnya menjadi banyak. Memanipulasi tanda akan sangat membantu anak diskalkulia dalam proses perhitungan sebab dengan cara ini mereka akan paham akan arti dari setiap tanda serta membuat mereka terhindar dari penggunaan istilah matematika yang rumit. Pembelajaran dilakukan secara teratur dan bertahap. Jangan terlalu memaksa serta memberikan target khusus pada anak diskalkulia. Berikan mereka kepercayaan untuk mengembangkan diri. Putarkan musik saat proses pembelajaran. Musik sangat membantu anak diskalkulia untuk merasa rileks selama pembelajaran. Musik juga membantu dalam hal menciptakan kondisi yang jauh dari tekanan. Yang paling penting adalah harus ada kerja sama terpadu antara guru dan orang tua untuk menentukan strategi belajar di kelas, memonitor perkembangan dan kesulitan anak, serta melakukan tindakan-tindakan yang perlu untuk memfasilitasi kemajuan anak. 

Berhitung merupakan bagian dari matematika yang merupakan sarana berpikir keilmuan. Oleh karena itu, kesulitan kesulitan belajar matematika hendaknya dideteksi dan ditangani sejak dini agar tidak menimbulkan kesulitan bagi anak dalam mempelajari berbagai mata pelajaran lain disekolah.Satu hal yang harus selalu kita ingat, anak dengan diskalkulia tidak dapat diartikan sebagai anak yang bodoh. Mereka memiliki kemampuan dan dapat berkembang, hanya saja prosesnya sedikit lebih spesial dibandingkan dengan anak normal.