Jumat, 17 Oktober 2014

More Than Words (Extreme) Sungha Jung

 waaaaaaaaah :3

Live While We're Young Cover by Jon D & Kait Weston


Sungha Jung - Just The Way You Are ;;)



Iris _ Piano Cover by Jake Coco


Christina Perri (Twilight Soundtrack) - A Thousand Years (Jake Coco and Alex G)


I Knew You Were Trouble (Alex G Cover)


Ariana Grande - Problem ft. Iggy Azalea (Alex G & Tiffany Alvord Cover)


When I Was Your Man - Jon D


Everything Has Changed


Beauty and the beat


Forevermore | David Archuleta

There are times when I just want to look at your face
Ada saat-saat ketika aku hanya ingin menatap wajahmu

With the stars in the night
Bersama bintang-bintang di malam hari

There are times when I just want to feel your embrace
Ada saat-saat ketika aku hanya ingin rasakan dekapanmu

In the cold night
Di malam yang dingin

I just can't believe that you are mine now
Aku masih tak percaya bahwa kini kau jadi milikku


CHORUS
You were just a dream that I once knew
Dulu kau hanyalah mimpi bagiku

I never thought I would be right for you
Tak pernah kukira aku kan tepat untukmu

I just can't compare you with anything in this world
Aku tak bisa bandingkanmu dengan apapun di dunia ini

You're all I need to be with forevermore
Hanya denganmulah kuingin bersama selamanya


All those years, I long to hold you in my arms
Selama ini, aku ingin mendekapmu 

I've been dreaming of you
Aku tlah lama memimpikanmu

Every night, I've been watching all the stars that fall down
Tiap malam, aku tlah saksikan semua bintang yang jatuh

Wishing you will be mine
Sambil berharap kau kan jadi milikku

I just can't believe that you are mine now
Aku masih tak percaya bahwa kini kau jadi milikku


CHORUS

Time and again
Seringkali
There are these changes that we cannot end
Ada perubahan yang tak bisa kita hentikan

As sure as the time keeps going on and on
Sepasti waktu yang terus berputar

My love for you will be forevermore
Cintaku padaku akan selalu abadi

Ohhh, yeah---ey
I just can't believe that you are mine now
Aku masih tak percaya kau kini jadi milikku


You were just a dream that I once knew
Dulu kau hanyalah mimpi bagiku

I never thought I would be right for you
Tak pernah kukira aku kan tepat untukmu

I just can't compare you with anything in this world
Aku tak bisa bandingkanmu dengan apapun di dunia ini


As endless as forever
Seperti selamanya yang tiada akhir

Our love will stay together
Cinta kita kan selalu bersama

You are all I need to be with forevermore
Hanya denganmulah kuingin bersama selamanya

Forevermore
Selamanya

You are all I need to be with forevermore
Hanya denganmulah kuingin bersama selamanya

Hmmm---yeahh---yeah

Rude - Magic



Saturday morning jumped out of bed and put on my best suit
Sabtu pagi, melompat dari ranjang dan kenakan setelan terbaikku

Got in my car and raced like a jet, all the way to you
Naik mobil dan ngebut seperti jet, menuju rumahmu

Knocked on your door with heart in my hand
Kuketuk pintu dengan hati di telapak tanganku

To ask you a question
Tuk ajukan satu pertanyaan padamu

'Cause I know that you're an old fashioned man yeah yeah
Karena kutahu kau orang tua yang kolot yeah yeah

'Can I have your daughter for the rest of my life? Say yes, say yes
Bolehkah kumiliki putrimu seumur hidupku? Katakan iya, katakanlah iya

'Cause I need to know
Karena aku perlu tahu

You say I'll never get your blessing till the day I die
Kau bilang aku takkan pernah dapatkan berkatmu hingga hari kematianku

Tough luck my friend but the answer is no!
Kau sial, temanku, tapi jawabannya tidak!

III
Why you gotta be so rude?
Mengapa kau begitu kasar?

Don't you know I'm human too
Tak tahukah kau aku juga manusia

Why you gotta be so rude
Mengapa kau begitu kasar

I'm gonna marry her anyway
Bagaimana pun aku kan menikahinya

Marry that girl
Nikahi gadis itu

Marry her anyway
Menikahinya bagaimana pun juga

Marry that girl
Nikahi gadis itu

Yeah no matter what you say
Yeah tak peduli apa katamu

Marry that girl
Nikahi gadis itu

And we'll be a family
Dan kita kan jadi keluarga

Why you gotta be so rude
Mengapa kau begitu kasar

I hate to do this, you leave no choice
Aku benci lakukan ini, kau tak memberiku pilihan

Can't live without her
Aku tak bisa hidup tanpanya

Love me or hate me we will be boys
Sukai aku atau benci aku, kami kan punya anak laki-laki

Standing at that alter
Berdiri di atas altar itu

Or we will run away
Atau kami kan lari

To another galaxy you know
Ke galaksi lain, kau tahu

You know she's in love with me
Kau tahu dia mencintaiku

She will go anywhere I go
Dia kan ikut kemanapun kupergi

'Can I have your daughter for the rest of my life? Say yes, say yes
Bolehkah kumiliki putrimu seumur hidupku? Katakan iya, katakanlah iya

'Cause I need to know
Karena aku perlu tahu

You say I'll never get your blessing till the day I die
Kau bilang aku takkan pernah dapatkan berkatmu hingga hari kematianku

Tough luck my friend cause the answer is still no!
Kau sial, temanku, karena jawabannya masih tidak!

Back to III

Why you gotta be so rude?
Mengapa kau begitu kasar?

'Can I have your daughter for the rest of my life? Say yes, say yes
Bolehkah kumiliki putrimu seumur hidupku? Katakan iya, katakanlah iya

'Cause I need to know
Karena aku perlu tahu

You say I'll never get your blessing till the day I die
Kau bilang aku takkan pernah dapatkan berkatmu hingga hari kematianku

Tough luck my friend but no still means no!
Kau sial, temanku, tapi tidak artinya tidak!

Back to III

Why you gotta be so rude?
Mengapa kau begitu kasar?

Why you gotta be so rude?
Mengapa kau begitu kasar?

Titanium


Roar


Payphone


She Will Be Loved


Say Something


The One That Got Away



Rude


Minggu, 12 Oktober 2014

Bahasa Remaja Indonesia yang Semakin ‘Kekorea-koreaan’ *ROTFL*

1412608572975357717
Bahasa Chat yang Kekorea-koreaan (Sumber: Path)
Apa yang Anda pikirkan saat membaca dialog di atas? Bagi yang tidak mengenal bahasa Korea sama sekali, pasti bingung apa yang dimaksud dengan ‘M’ dalam dialog-dialognya. Di dalam dialog di atas pun ‘D’ terlihat tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh ‘M’, padahal dalam dialog tersebut terlihat kalau ‘D’ juga menyukai hal-hal mengenai Korea. Kata-kata yang dipakai ‘M’ adalah kata-kata di dalam bahasa Korea yang dipakai agar terlihat ‘kekorea-koreaan’ dan terlihat menguasai bahasa Korea, seperti orang-orang yang mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dalam percakapannya. Tapi orang yang menggunakan bahasa Indonesia dan Korea ini sebetulnya malah terlihat ‘alay’ dan ‘bodoh’. Kenapa? Bahasa Korea dan Bahasa Indonesia memiliki banyak perbedaan, sehingga jika dicampur pasti akan mengalami banyak pergeseran makna. Salah satunya adalah perbedaan tata bahasa. Bahasa Indonesia memiliki tata bahasa Subjek + Predikat + Objek (Ibu + Makan + Nasi), sedangkan bahasa Korea memiliki tata bahasa Subjek + Objek +  Predikat (Ibu + Nasi + Makan). Belum  lagi ditambah partikel yang harus dilekatkan di dalam kata benda bahasa Korea. Konyol bukan apabila dicampur dengan bahasa Indonesia? Coba kita lihat perkataan ‘M’ satu persatu.
Kalimat pertama: Eoni upload photo oppa oppa, eoni k-popers ne? (Kakak mengunggah foto abang-abang (?), eonni suka kpop ya?
Kata-kata yang dipakai ‘M’ jelas sekali memiliki banyak kesalahan. Pertama, kata eoni, yang berarti kakak perempuan (jika yang memanggil perempuan). Kata eoni yang benar di dalam bahasa Korea adalah 언니 yang memiliki ejaan latin eoni. Tentu saja kita tidak memakai kata ‘eoni’ dalam bahasa Indonesia, cukup memakai kata ‘kakak’. Yang kedua, oppa oppa. Oppa adalah panggilan untuk kakak laki-laki (jika yang memanggil perempuan). Bahasa Indonesia mengenal kata ganda agar kata tersebut menjadi jamak, tetapi bahasa Korea tidak. Jika ingin membuat suatu kata benda menjadi jamak, kita harus menambahkan 들(deul) di belakang kata benda tersebut, sehingga kata yang benar adalah 오빠들 (oppadeul). Yang ketiga, ne. Mungkin maksudnya adalah ‘ne’ yang bermakna ‘ya’ dalam bahasa Korea. Namun kata ‘ne’ hanya dipakai pada saat menjawab pertanyaan yang berjawab ya/tidak saja, bukan dipakai dalam kalimat tanya.
Kalimat kedua: Eoni, nae juga suka sama exo loh.  (Kakak,aku juga suka sama exo lho)
Kata yang belum dibahas di kalimat ini adalah kata ‘nae’. Kata ‘nae’ sendiri berasal dari kata 나 (na/aku) dan 의 (eui/”kepemilikan”). Jadi, apabila digabung di dalam kalimat di atas malah jadi aneh bukan? Lebih cocok apabila menggunakan 나 (na) dalam kalimat apabila ingin menunjuk pada orang pertama (aku).
Kalimat ketiga:  Iya, nae sama neo itu chingu, eoni mau kan berchinguan sama nae? (Iya, aku sama kamu itu sahabat, kakak mau kan bersahabat sama aku?)
Pertama, kata ‘neo’ yang berarti kamu. Di dalam bahasa Korea, kata ‘neo’ itu hanya boleh dipakai untuk sahabat dekat saja, tidak boleh dipakai sembarangan, apalagi dipakai kepada orang yang baru dikenal seperti contoh di dialog ini. Kedua, kata ‘chingu’ yang berarti sahabat. Kata 친구 (Chinggu) HANYA boleh dipakai untuk menunjukkan orang yang merupakan sahabat yang sudah sangat dekat dengan kita. Apabila orang tersebut tidak begitu dekat, biasanya mereka disebut kakak atau malah 아는 사람 (Aneun saram/ orang yang dikenal). Jadi, pemakaian kata chinggu itu tidak sembarangan. Apalagi kata ‘berchinguan’. Tidak ada kalimat tersebut dalam bahasa Indonesia.
Kalimat keempat: Hehe, eoni di exo joha sama nugu? nae joha sama oppa do, soalnya oppa do itu neomu neomu tamvan, bulet bulet eoteohkae (Hehe, kakak di exo suka sama siapa? Aku suka sama abang  do, soalnya abang do itu sangat sangat tampan, bulet bulet gimana)
Pertama, kata joha. Mungkin yang ‘M’ maksud disini adalah kata 좋아 (Joha) yang berarti suka, tetapi kata ini berasal dari kata 좋다 (Jotha) yang merupakan predikat. Predikat dalam bahasa korea harus dilekatkan oleh akhiran tertentu berdasarkan lawan bicara. Apabila lawan bicara seumuran, maka kita boleh menggunakan 좋아 (Joha), sedangkan apabila lawan bicara lebih tua, maka kita harus minimal menggunakan 좋아요 (Johayo). Kedua, kata nugu. Mungkin yang ‘M’  maksud disini adalah kata 누구 (nugu) yang berarti siapa. Namun seperti yang saya sebutkan di atas, kata benda harus ditambahkan partikel. Karena nugu disini memiliki posisi sebagai objek dalam kalimat, maka ia harus dilekatkan dengan partikel objek, yaitu 를 (reul) sehingga menjadi 누구를 (nugureul). Ketiga, oppa do. Maksudnya adalah seorang laki-laki yang lebih tua yang bernama Do. Dalam bahasa Korea, nama dilekatkan di depan gelar sehingga yang benar adalah Do Oppa, bukan oppa do. Keempat, penggunaan neomu neomu sudah benar. Kelima, tamvan. Ini bukan bahasa Korea, tapi bahasa Indonesia. Namun bahasa Indonesia yang benar adalah ‘tampan’, bukan ‘tamvan’. Terakhir, eoteohkae. Mungkin yang ‘M’ maksud disini adalah kata 어떻게 (Eotteokhe) yang berarti bagaimana. Tidak seperti bahasa gaul Indonesia yang mengenal frasa ‘gimana gitu’, di bahasa Korea tidak mengenal frasa seperti itu dan kata eotteohkae sangat aneh bila diletakkan dalam akhir kalimat pernyataan.
Kalimat kelima: Eoni gak araseo yah? ya udah lupain aja, gomawoh neo udah mau chat sama nae. (Kakak tidak mengerti ya? Ya sudah lupakan saja, terima kasih kamu sudah mau mengobrol dengan saya).
Pertama, kata araseo. Mungkin maksud ‘M’ adalah 알았어 (Arasseo/ saya sudah mengerti). Kata ini berasal dari kata 알다 (Alda/ mengerti) yang merupakan predikat sehingga seperti yang saya jelaskan di atas, pemakaian 요 (yo) atau tidak tergantung dari lawan bicara. Karena ‘M’ dan ‘D’ pertama kali berbicara, tentunya tidak boleh menggunakan arasseo saja. Dan jangan lupa, predikat diletakkan di akhir kalimat di dalam bahasa Korea. Kedua, kata gomawoh. Mungkin maksud ‘M’  adalah 고마워 (Gomawo/ terima kasih). Kata ini berasal dari kata 고맙다 (Gomapta/ terima kasih) yang merupakan predikat.
Kalimat keenam: Kenapa? mian kalau ganggu, eoni mau kan mianhin nae? eoni mau gak kalau nanti nae upload photo exo oppa, eoni nae tag? mau ya? jebal, nanti kalau eoni yang upload gantian, neo yang tag nae, oke ne? (Kenapa? Maaf kalau aku mengganggu, kakak mau ‘kan maafin aku? Kakak mau gak kalau nanti aku unggaf foto abang exo, kakak aku tag? Mau ya? Tolong, nanti kalau kakak yang unggah gantian, kamu yang tag aku, oke ya?)
Pertama, kata mian. Maksud ‘M’ disini adalah kata 미안하다 (Mianhada) yang merupakan kata dasar predikat yang berarti maaf. Untuk penggunaan lawan bicara yang sudah akrab. kita boleh menggunakan 미안해 (mianhae) atau 미안 (mian) kalau sudah akrab sekali. Sedangkan untuk lawan bicara yang baru kenal, kita harus menggunakan 죄송합니다 (jwesonghamnida), bentuk kata hormat dari maaf. Sehingga tidak ada kata ‘mianhin’ dalam bahasa Indonesia maupun Korea. Kedua, jebal. Artinya, tolong.
Melihat analisis di atas, sangat memalukan bukan apabila bahasa Indonesia dan bahas Korea digabungkan di dalam kalimat? Bukannya terlihat ‘keren’, namun pemakainya malah terlihat ‘bodoh’. Dua jenis bahasa yang sangat berbeda tata bahasa, sangat sulit untuk digabungkan menjadi satu. Apalagi bahasa Korea sangat menggunakan tingkatan bahasa untuk lawan bicara yang berbeda, hal ini tidak ada dalam bahasa Indonesia. Jadi, hanya ada dua pilihan. Menggunakan bahasa ibu kita, bahasa Indonesia. Atau menggunakan bahasa Korea. Pilihlah salah satu, jangan menggabungkan keduanya

Sabtu, 11 Oktober 2014

Meneladani 4 Perempuan Dambaan Surga

wanita Surga
Di era serba instan ini, banyak godaan materi yang senantiasa dihadapi oleh kaum perempuan. Namun, untuk menghindari godaan-godaan tersebut kita selalu diingatkan oleh Allah untuk memulai sesuatu hal dengan bersyukur. Bersyukur dengan apa yang dalam diri, khususnya bersyukur terhadap segala hal yang tidak tampak, seperti ketaatan, kesehatan diri, ketenangan yang ada di dalam hati, serta lingkungan yang baik. Itulah nikmat syukur yang harus kita dahulukan, sebelum mensyukuri hal lain.
Terkait dengan qalbu, kita juga harus melakukan permohonan maaf dan memaafkan. Tak sedikit keadaan yang membuat kita jengkel atau sedih, dimana di luar kendali kita. Oleh karena itu, setiap hari diusahakan kita berintrospeksi diri dengan meminta maaf dan memaafkan. Jangan sampai, ketika kita berbuat amalan, masih ada satu ganjalan dalam hati yang kita rasakan, yaitu mendendam.
Saudaraku, ketika kita ditanya: “Bagaimana menjadi perempuan dambaan syurga?“, kita tidak perlu mencari buku atau broswing internet, karena Allah telah memberikan pedoman lengkapnya, yaitu melakukan perbuatan dan ibadah yang didambakan oleh syurga, sesuai al-Qur’an dan As-Sunah.
Saat ini perempuan identik dengan kecantikan lahiriah, sampai-sampai banyak produk kecantikan yang memberikan iming-iming kulit putih dalam waktu satu minggu. Sayangnya tidak jarang para perempuan tidak melihat berapa harga yang ditawarkan. Asal bisa putih dan cantik, mereka berharap bisa membayar berapa pun. Padahal, ada kecantikan yang tak akan pernah pudar yaitu yang ada dalam qalbu. Kecantikan itu berupa ketaatan kepada Allah, kesederhanaan, kelembutan dan pengorbanan.
Dalam Surat An-Nahl (16) : 97 berbunyi : “Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa telah mereka kerjakan”.
Dalam surat tersebut kita mengerti, bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal kebajikan harus disertai iman. Ketika iman sudah bersemayam dalam qalbu, dan ketika melakukan kebaikan maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang baik pula.
Melalui media elektronik kita bisa melihat, perempuan yang mempunyai paras cantik dan kepintaran, dipuja-puja di ajang Miss Universe. Tak dapat dipungkiri, jika beberapa remaja mengidolakan mereka. Melihat fenomena tersebut, para ibu harus menanamkan pada anak-anak mereka sejak dini, bahwa perempuan yang didamba syurga bukan mereka yang bergelar Miss Universe atau Putri Indonesia, tetapi seperti yang ada dalam sebuah hadist berikut ini:
“Wanita paling utama di surga adalah Khadijah binti Kuwalid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imrah dan Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Perempuan dambahaan al-Qur’an adalah sebagaimana Khadijah, Fatimah, Maryam, maupun Asiyah. Kita sebagai perempuan harus meneladani sifat-sifat mereka, bukan meniru sifat-sifat Miss Universe, Putri Indonesia, atau perempuan-perempuan yang masih jauh dari syariat Islam atau masih melanggar perintah Allah.
Berbicara tentang Khadijah binti Khuwalid, ada ucapan Rasulullah untuk Ummul Mukminin Khadijah kita yaitu “Allah SWT tidak akan memberikan wanita pengganti untukku yang lebih baik darinya. Ia beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar kepadaku. Ia mempercayaiku ketika orang – orang mendustakanku, ia menghiburku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku. Ia memberiku anak keturunan ketika istri-istriku yang lain tidak bisa memberinya untukku.”
Kisah tersebut menjelaskan, bahwa saat Rasulullah mendapatkan wahyu di Gua Hira, maka Khadijahlah adalah wanita pertama yang menenangkan, sekaligus beriman dan mempercayai Muhammad sebagai Rasul. Ketika itu, Khadijah juga mengorbankan hartanya untuk berjuang di jalan Allah. Masya Allah. Begitulah Khadijah, wanita yang penuh pengorbanan selama hidupnya.
Ketika berbicara tentang Fatimah binti Muhammad, maka dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa “Sesungguhnya Fatimah adalah pemimpin wanita penghuni surga.” (HR. Al-Hakim). Bahwa Fatimah menggantikan fungsi ibunya dalam mengurusi ayahnya Rasulullah SAW, setelah ibundanya wafat. Ia hidup dalam kesederhanaan dan sifat yang paling menonjol adalah tidak pernah mengeluh akan kekurangan hartanya.
Begitu pula Asiyah binti Muzahim. Ia adalah suri tauladan bagi wanita beriman. Ia adalah istri Firaun, pemimpin yang mengaku Tuhan, sangat berkuasa, kafir, dan menggetarkan istana, karena kesyirikan dan paganismenya. Meski istri seorang Firaun, iman Asiyah sangat dalam. Hubungannya dengan Allah sangat kuat, pemahamannya luar biasa, ucapannya halus, logikanya tajam, dan permintaannya halus.
Perempuan terakhir dambaan al-Qur’an adalah Maryam ibunda Isa AS. Dalam surat Ali Imron ayat 42 tertulis: “Hai maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa  hidup dengan kamu).“ Ia adalah satu-satunya perempuan suci, yang melahirkan putra tanpa ayah. Satu-satunya perempuan yang namanya disebut dalam Al-Qur’an beberapa kali. Bahkan ia menjadi nama salah satu surat dalam Al-Qur’an.
Saudaraku, semoga kita semua dapat berusaha meneladani perempuan dambaan Syurga di atas. Amiin.

Ummu Sulaim, si Cerdas yang Dijamin Surga

wanita-shalihah
Ia seorang wanita keturunan bangsawan dari kabilah Anshar suku Khazraj memiliki sifat keibuan dan berwajah manis menawan. Selain itu ia juga berotak cerdas penuh kehati-hatian dalam bersikap, dewasa dan berakhlak mulia, sehingga dengan sifat-sifatnya yang istimewa itulah pamannya yang bernama Malik bin Nadhar melirik dan mempersuntingnya. Rumaisha Ummu Sulaim binti Milhan bin Khalid bin Zaid bin Malik adalah satu dari wanita saliha yang memiliki kedudukan istimewa di mata Rasulullah.
Pada saat Rasululllah menyerukan dakwah menuju tauhid, tanpa keraguan lagi Ummu Sulaim langsung memeluk agama Islam, dan tidak peduli akan gangguan dan rintangan yang kelak akan dihadapinya dari masyarakat jahili paganis.
Namun suaminya, Malik bin Nadhir sangat marah saat mengetahui istrinya telah masuk Islam. Dengan dada gemuruh karena emosi, ia berkata pada Ummu Sulaim: “Engkau kini telah terperangkap dalam kemurtadan!”
“Saya tidak murtad. Justru saya kini telah beriman,” jawab Ummu Sulaim dengan mantap. Dan kesungguhan Ummu Sulaim memeluk agama Allah tidak hanya sampai di situ. Ia juga tanpa bosan berusaha melatih anaknya, Anas, yang masih kecil untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Melihat kesungguhan istrinya serta pendiriannya yang tak mungkin tergoyahkan membuat Malik bin Nadhir bosan dan tak mampu mengendalikan amarahnya. Hingga ia kemudian bertekad untuk meninggalkan rumah dan tidak akan kembali sampai istrinya mau kembali kepada agama nenek moyang mereka. Ia pun pergi dengan wajah suram. Sayangnya, di tengah jalan ia bertemu dengan musuhnya, kemudian ia dibunuh..
Saat mendengar kabar kematian suaminya dengan ketabahan yang mengagumkan ia berkata, “Saya akan tetap menyusui Anas sampai ia tak mau menyusu lagi, dan sekali-kali saya tak ingin menikah lagi sampai Anas menyuruhku.”
Setelah Anas agak besar, Ummu Sulaim dengan malu-malu mendatangi Rasulullah dan meminta agar beliau bersedia menerima Anas sebagai pembantunya. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pun menerima Anas dengan rasa gembira. Dan dari semua keputusannya itu, Ummu Sualim kemudian banyak dibicarakan orang dengan rasa kagum.
Dan seorang bangsawan bernama Abu Thalhah tak luput memperhatikan hal itu. Dengan rasa cinta dan kagum yang tak dapat disembunyikan tanpa banyak pertimbangan ia langsung melangkahkan kakinya ke rumah Ummu Sulaim untuk melamarnya dan menawarkan mahar yang mahal. Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat,
“Tidak selayaknya saya menikah dengan seorang musyrik, ketahuilah wahai Abu Thalhah bahwa sesembahanmu selama ini hanyalah sebuah patung yang dipahat oleh keluarga fulan. Dan apabila engkau mau menyulutnya api niscaya akan membakar dan menghanguskan patung-patung itu.”
Perkataan Ummu Sulaim amat telak menghantam dadanya. Abu Thalhah tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Namun itu semua merupakan realita yang harus ia terima. Abu Thalhah bukanlah orang yang cepat putus asa. Dikarenakan cintanya yang tulus dan mendalam terhadap Ummu Sulaim, di lain kesempatan ia datang lagi menjumpai ibunda Anas dan mengiming-iming mahar yang lebih wah serta kehidupan kelas atas.
Sekali lagi, Ummu Sulaim muslimah yag cerdik dan pintar ini tetap teguh dengan keimanannya. Sedikit pun ia tidak tergoda oleh kenikmatan dunia yag dijanjikan oleh Abu Thalhah. Baginya kenikmatan Islam akan lebih langgeng daripada seluruh kenikmatan dunia. Masih dengan penolakanya yang halus ia menjawab , “Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?”
“Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan,” kata Abu Thalhah. “Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam,” tukas Ummu Sualim tandas.
“Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?” Tanya Abu Thalhah. “Tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah sendiri,” tegas Ummu Sulaim.
Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam berseru, “Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya.”
Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar terasa mengharukan relung-relung hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tegiur oleh kenikmatan yang dia janjikan. Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak-anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat, “Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya.”
Ummu Sulaim tersenyum haru dan berpaling kepada anaknya Ana, “Bangunlah wahai Anas.”
Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit -seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, “Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya.” Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam.
Abu Thalhah sendiri adalah seorang konglomerat nomor satu dari kabilah Anshar. Dan harta yang paling dia cintai yaitu tanah perkebunan “Bairuha”. Tanah perkebunan itu letaknya persis menghadap masjid. Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah minum air segar yang ada di lokasi itu, sampai kemudian turun ayat yang berbunyi:
“Sekali-kali belum sampai pada kebaktian yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (Ali Imran:92)
Mendengar ayat ini, kontan Abu Thalhah menghadap Rasulullah. Setelah membacakan ayat tadi Abu Thalhah melanjutkan, “Dan sesungguhnya harta yang paling saya cintai adalah tanah perkebunan Bairuha. Saat ini tanah itu saya sedekahkan untuk Allah dengan harapan akan mendapatkan ganjaran kebaikan dari Allah kelak. Maka pergunakanlah sekehendak Anda, wahai Rasulullah.”
Dan bersabdalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, “Bakh, bakh itu adalah harta yang menguntungkan dan saya telah mendengar perkataanmu tentang harta itu dan saya sekarang berpendapat sebaiknya engkau bagi-bagikan tanah itu untuk keluarga kalian.”
Abu Thalhah pun menuruti perintah Rasululah dan membagi-bagikan tanah itu kepada sanak familinya dan anak keturunan pamannya. Tak berapa lama Alah memuliakan seorang anak laki-laki kepada pasangan berbahagia itu dan diberi nama Abu Umair. Suatu kali burung kesayangan Abu Umair mati sehingga Abu Umair menangis dengan sedih. Saat itu lewatlah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam di hadapannya. Melihat kesedihan Abu Umair, Rasulullah segera menghibur dan bertanya, “Wahai Abu Umair apa gerangan yang diperbuat oleh burung kecil?”
Namun takdir Allah memang tak mampu diduga. Allah subhanahu wa ta’ala kembali ingin menguji kesabaran pasangan sabar ini. Tiba-tiba saja, bocah mungil mereka Abu Umair jatuh sakit sehingga ayah dan ibunya dibuat cemas dan repot. Padahal ia adalah putra kesayangan Abu Thalhah. Jika ia pulang dari pasar, yang pertama kali ditanyakan adalah kesehatan dan keadaan putranya dan ia belum mereasa tenang bila belum melihatnya. Tepat pada waktu sholat, Abu Thalhah pergi ke masjid. Tak lama setelah kepergiannya, putranya Abu Umair menghembuskan nafas terakhir.
Ummu Sulaim memang seorang ibu mukminah yang sabar. Ia menerima peristiwa itu dengan sabar dan tenang. Ummu Sulaim lantas menidurkan putranya di atas kasur dan berujar berulang-ulang, “Innaa lillahi wa inna ilaihi rrji’un.” Dengan suara berbisik ia berkata kepada sanak keluarganya, “Jangan sekali-kali kalian memberitahukan perihal putranya pada Abu Thalhah sampai aku sendiri yang memberitahunya.”
Sekembalinya Abu Thalhah, alhamdulillah, air mata kesayangan Ummu Sulaim telah mongering. Ia menyambut kedatangan suaminya dan siap menjawab pertanyaannya.
“Bagaimana keadaan putraku sekarang?”
“Dia lebih tenang dari biasanya.” Jawab Ummu Sulaim dengan wajar.
Abu Thalhah merasa begitu letih hingga tak ada keinginan menengok putranya. Namun hatinya turut berbunga-bunga mengira putranya dalam keadaan sehat wal afiat. Ummu Sulaim pun menjamu suaminya dengan hidangan yang istimewa dan berdandan serta berhias dengan wangi-wangian, membuat Abu Thalhah tertarik dan mengajaknya tidur bersama.
Setelah suaminya terlelap, Ummu Sulaim memuji kepada Allah karena berhasil menentramkan suaminya perihal putranya, karena ia menyadari Abu Thalhah telah mengalami keletihan seharian, sehingga ia amembiarkan suaminya tertidur pulas.
Menjelang subuh, baru Ummu Sulaim berbicara pada suaminya, seraya bertanya, “Wahai Abu Thalhah apa pendapatmu bila ada sekelompok orang meminjamkan barang kepada tetangganya lantas ia meminta kembali haknya. Pantaskan jika si peminjam enggan mengembalikannya?”
“Tidak,”  jawab Abu Thalhah.
“Bagaimana jika si peminjam enggan mengembalikannya setelah menggunakannya?”
” Wah, mereka benar-benar tidak waras,” Abu Thalhah menukas.
“Demikian pula putramu. Allah meminjamkannya pada kita dan pemiliknya telah mengambilnya kembali. Relakanlah ia,” kata Ummu Sulaim dengan tenang. Pada mulanya Abu Thalhah marah dan membentak, “Kenapa baru sekarang kau beritahu, dan membiarkan aku hingga aku ternoda (berhadats karena berhubungan suami istri)?”
Dengan rasa tabah Ummu Sulaim tak henti-henti mengingatkan suaminya hingga ia kembali istirja dan memuji Allah dengan hati yang tenang.
Pagi-pagi buta sebelum cahaya matahari kelihatan penuh, Abu Thalhah menjumpai Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan barakah pada malam pengantin kalian berdua.”
Benar saja Ummu Sulaim lantas mengandung lagi dan melahirkan seorang anak yang diberi nama Abdullah bin Thalhah oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Dan subhanallah barakahnya ternyata tak hanya sampai di situ. Abdullah kelak di kemudian hari memiliki tujuh orang putra yang semuanya hafizhul Qur’an. Keutamaan Ummu Sulaim tidak hanya itu, Allah subhanahu wa ta’ala juga pernah menurunkan ayat untuk pasangan suami istri itu dikarenakan suatu peristiwa. Sampai Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menggembirakannya dengan janji surga dalam sabdanya
“Aku memasuki surga dan aku mendengar jalannya seseorang. Lantas aku bertanya “Siapakah ini?” Penghuni surga spontan menjawab “Ini adalah Rumaisha binti Milhan, ibu Anas bin Malik.”
Selamat untukmu Ibunda Anas!

Inilah Sebab-Sebab Malas Beribadah

menghilangkan-rasa-malas
Hal apa saja yang bisa membuat seseorang malas beribadah ?
Pertama : Bergelimang dengan perbuatan dosa dan maksiat.
Sebab pertama dari beberapa sebab yang menjadikan seorang malas dalam beribadah adalah bergelimang dalam dosa dan maksiat. Sufyan Ats-Tsauri pernah menuturkan, “Saya pernah tidak bisa menjalankan shalat tahajjud selama 5 bulan. Hanya karena 1 dosa yang dulu aku lakukan.” (atau ucapan yg senada)
Nah, bagaimana dengan kita?
Seorang muslim yang bergelimang maksiat dan terkhusus dosa kecil yang sering diremehkan dan dilupakan kebanyakan manusia adalah salah satu sebab lesu, malas dan meremehkan ibadah dan ketaatan. Jika seorang malas beribadah, maka ia terancam dengan kemurkaan Alloh. Tahukah Anda, apa kemurkaan Allah tersebut ?
Sungguh Alloh akan melenyapkan manisnya iman, tidak mengaruniakan kepadanya kelezatan dalam ketaatan. Inilah murka Alloh yang akan menimpanya, selanjutnya ia tidak mampu mengerjakan ketaatan dan ibadah, padahal meraih ketaatan dan ibadah adalah sebab meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh sebab itu Allohu subhanahu wata’ala berfirman
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy-Syura:30)
Maka dari itu, hendaklah seorang muslim menjauhi perbuatan maksiat dan dosa-dosa kecil yang dianggap remeh. Oleh sebab itu jauh hari Rasululloh Shollalahu a’alaihi wassalam mengingatkan kita dengan sabdanya,
“jauhilah dosa-dosa kecil, karena jika ia bertumpuk-tumpuk pada seseorang, maka ia akan mencelakakan orang tersebut.”
Jauhilah segala dosa kecil dan besar itulah ketaqwaan, jadilah engkau seperti orang yang berjalan di atas jalan berduri yang selalu waspada, janganlah engkau meremehkan dosa kecil, karena sebuah gunung itu tersusun dari batu-batu kecil

Kedua : Tidak Faham Tentang Urgensi Ibadah
Sebab kedua yang membuat seseorang malas mengerjakan ketaatan dan ibadah adalah melupakan urgensi ibadah. Diantara bentuk kelalaian seseorang adalah melupakan dirinya bahwa ia adalah mahluk yang lemah, hanya karena kehendak dan kekuatan Alloh sajalh ia menjadi kuat dalam menjaga dan mengerjakan ketaatan dan ibadah.
Seorang muslim harus mengetahui dan memahami bahwa beribadah dan beramal shalih adalah sebab dan inti mendapatkan bantuan dan pertolongan Alloh, sesungguhnya tekun mengerjakan amal shalih adalah cara meraih pertolongan Alloh subhanahu Wata’ala
Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman
“dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(QS. Al-ankabut:69)

Ketiga : Melupakan Kematian
Diantara sebab malas dalam beribadah adalah melupakan kematian dan kejadian-kejadian setelahnya. Wahai saudaraku, sungguh melupakan kematian dan kesulitan-kesulitan setelahnya adalah penyebab seseorang malas untuk beribadah, taat dan malas beramal shaleh.
Sungguh seorang yang melupakan kematian dapat dipastikan ia akan malas beribadah, maka dari itu bagi setiap muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak mengingat penghancur (pemutus) segala kenikmatan. Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.”(QS. Ali Imran : 185)
Ya, Kematian adalah obat bagi orang yang panjang angan-angan, orang yang keras hatinya dan yang banyak dosa. Oleh sebab itu Rasulullah Shollalahu ‘alaihi Wasallah bersabda “perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan.”

Keempat : Tidak Tahu Besarnya Pahala Suatu Ibadah
Wahai saudaraku….
Diantara sebab malas beribadah dan malas mengerjakan ketaatan adalah tidak tahu besarnya pahala suatu ibadah. Sungguh tidak mengetahuinya adalah sebab malas melakukan ibadah dan ketaatan, jika seseorang mengetahui besarnya suatu ibadah, niscaya ia akan rajin mengerjakannya.
Maka dari itu, aku wasiatkan kepada kalian wahai kaum muslimin… hendaklah bersungguh-sungguh untuk memahami keutamaan ibadah dengan membaca buku-buku yang menjelaskan akan keutamaan dan ganjaran ibadah itu. Karena jika seseorang mengetahui keutamaan dan besarnya pahala suatu ibadah ia akan bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah.

Kelima : Berlebih-lebihan Dalam Hal Yang Mubah
Diantara sebab malas mengerjakan ibadah dan ketaatan adalah berlebih-lebihan dalam perkara mubah. Yaitu dalam hal makanan, minuman, pakaian, dan kendaraan serta yang lainnya. Seluruhnya adalah penyebab malas beribadah, karena berlebih-lebihan dalam hal tersebut dapat menyebabkan lesu, ingin mudah istirahat dan tidur.
Berlebih-lebihan dalam perkara mubah seperti dalam makanan dan minuman adalah penyebab kerasnya hati. Karena hati akan bersih dan lembut jika dalam kondisi lapar dan sedikit makan dan hati akan menjadi keras jika dalam kondisi kenyang, hal ini adalah sunnatulloh yang tidak pernah berubah. Celakalah orang yang keras hatinya dan tidak ingat Alloh. Bahkan seorang muslim yang bersungguh-sungguh dalam beribadah, mengerjakan kebaikan dan ketaatan bahkan bercapek-capek mengerjakan sholat tahajud pun tidak akan merasakan lezat dan manisnya ibadah jika berlebihan dalam perkara mubah tersebut.
Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata “Banyak mengkonsumsi makanan adalah sebuah penyakit yang akan menimbulkan keburukan, banyak makan dapat menjerumuskan anggota badan untuk melakukan maksiat, dan berat untuk melakukan ketaatan. Maka cermatilah keburukan ini.” Wallohu ‘alam.

Bolehkah Berwudhu di Kamar Mandi yang Ada WC-nya?

Whudu
Pada dasarnya tidak ada larangan berwudhu di kamar mandi. Namun yang menjadi masalah adalah terkait dengan pembacaan basmalah sebelum berwudhu di dalam kamar mandi yang ada WC-nya. Karena membaca basmalah disyariatkan sebelum melakukan segala hal yang penting (baik).
Rasulullah saw bersabda, “Segala urusan penting yang tidak dimulai dengan basmalah, maka ia terputus.” (HR Abu Daud). Rasulullah saw. juga bersabda, “Tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah di dalamnya.” (HR Abu Daud). Dari kedua hadis ini sebagian ulama berpandangan bahwa membaca basmalah sebelum wudhu adalah wajib, sementara sebagian lagi berpandangan bahwa ia merupakan sunnah.
Sementara itu dalam hadits lain, yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. disebutkan bahwa Rasulullah saw. bila hendak masuk ke tempat buang air (khala’) melepas cincinnya. (HR. Abu Dawud, Turmudzi, Nasa’i dan Ibnu Majah). Rasulullah saw. melepas cincinnya karena padanya tertulis kalimat “Muhammadur Rasulullah”. Kalau lafadz Allah saja tidak boleh dibawa ke dalam toilet apalagi membacanya.
Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka bagi yang menganggap bacaan basmalah sebagai sunnah, boleh tidak dibaca jika berwudhu di kamar kecil, terutama jika kamar kecilnya sangat kotor. Namun, bagi mereka yang menganggap membaca basmalah adalah wajib hukumnya, maka sebaiknya dibaca dengan sirr (di dalam hati), atau dibaca sebelum masuk kamar mandi, atau kalau kamar mandinya bersih boleh juga dibaca dengan suara jahr (terdengar).
Lantas bagaimana dengan doa sesudah wudhu? Sebaiknya dibaca di luar kamar mandi. Jadi kesimpulannya, boleh berwudhu di kamar mandi dengan ketentuan seperti di atas.

Pesan Cinta untuk Ibu

Ibu kpd anak
5 November 1990 adalah tanggal dan tahun lahirnya Winda Putri Fandika, inilah nama lengkapnya. Mungkin anda yang sedang membaca buku ini, bertanya – Tanya, sepenting apa sosok winda, hingga saya menyediakan satu bab khusus pembahasan tentang winda. Satu hal yang ingin saya sampaikan melalui tulisan sederhana ini. Jika anda bertanya seperti itu tentang winda.
Anda mungkin tidak akan lagi pernah kenal dengan winda, sampai kapanpun, karena tepatnya tanggal 17 Mei ditahun 2008 yang lalu, winda telah pergi untuk selamanya. Dia wafat ditanggal 17 bulan mei itu. Namun, almarhumah winda meninggalkan sebuah nasihat penting untuk kita, generasi muda. Winda adalah sosok guru besar, yang tidak akan pernah diberikan penghargaan, karena sertifikat dan anugerah apapun tidak akan sanggup, menghargai apa yang telah dilakukannya.
Selamat membaca riwayat winda. Saya berani bertaruh, cerita berikut ini, akan sangat memaksa anda, mengubah cara anda, membuat anda berpikir, membuat anda serius. Bahkan menangis, karena anda melihat bahwa anda belum benar – benar menyayangi orang yang paling anda sayangi. Yakinlah saat anda sedang membaca riwayat ini, alamarhumah winda sedang mengajarkan anda, tentang sebuah pengertian bahwa harga mati untuk membahagiakan orang tua, terlebih lagi sosok seorang IBU.
Selamat membaca sebuah riwayat yang paling sanggup membuka mata hati anda.
Winda Putri Fandika, inilah nama lengkapnya, dia biasa dipanggil winda. Tidak ada yang special dari sosok winda, layaknya seorang gadis manja dan gadis cerdas, yang terus berupaya belajar. Untuk bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya. Sama halnya seperti anda, dia sekolah, TK, SD, SMP, dan SMA. Winda adalah anak gadis yang pintar, kesungguhannya belajar, berangkat dari niat bahwa ia tidak akan pernah main – main untuk membahagiakan orang tua.
Semasa ia sekolah, ia tidak pernah dapat juara 1, Karena ia selalu mendapat juara umum disekolahnya.Momen dimana pembagian rapot, itu adalah saat – saat yang paling ia nantikan, karena saat itu ia bisa dengan jelas melihat senyum kebanggaan dari wajah ibunya. Hampir diseluruh pembagian rapot disepanjang hidupnya, selalu saja ia memberikan prestasi yang membanggakan ibunya.
Kesehariannya, ia selalu menemani ibunya, bahkan diusianya yang masih duduk dibangku SMP, ia memutuskan untuk tidak akan ikut kursus apapun, ditengah teman – temannya yang lain pada ikut kursus. Kenapa seperti itu ?karena menurut winda, ilmu kursus bisa ia pelajari sendiri dikamar tidurnya, tapi saat bisa menemani ibu, itu tidak akan pernah bisa ia dapatkan dimana pun, kecuali hanya bersama ibunya.
Satu hal yang pernah ia katakan kepada ibunya. “ ibu, satu hal yang paling aku takutkan bu “ ibunya menjawab, apa itu winda ?, aku sangat takut, ketika aku sudah tidak ada lagi didunia ini, dan aku tidak lagi bisa membuat ibu tersenyum. Begitu sangat seriusnya winda, benar – benar ingin membahagiakan ibunya.
Satu hal yang menarik bagi saya sebagai penulis, riwayat tentang winda ini. Apakah sahabat tahu, ternyata winda memiliki kebiasaan kalau ia sering sekali, memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada ibunya. Yang membuat beda bagi saya adalah winda selalu mengucapkan selamat ulang tahu kepada ibunya, 2 hari sebelum tepat tanggal ulang tahun ibunya. Jadi kalau ibunya berulang tahun pada tanggal 24, winda selalu mengucapkannya tanggal 22.
Pernah ibunya bertanya kepada winda. Winda, koq ngucapinnya sekarang nak ?kan, ulang tahun ibu masih lusa. Pada saat itu winda menjawab, ibu tau gak !winda gak pengen, kalau sampai ada orang yang lebih dulu ngucapin selamat ulang tahu ke mama, termasuk papa. Winda gak pengen kalau papa yang lebih dulu, ngucapin selamat ulang tahun ke mama. Winda pengen menjadi orang yang paling pertama di dunia ini, ngucapin setiap hari ulang tahun mama.
Winda dan keluarganya, mereka tinggal diaceh. Dan kebetulan SMA nya winda di medan, saat SMA di medan pun, ia selalu meraih prestasi yang gak kalah membanggakannya dengan saat ia sekolah di Aceh. Ia selalu memberikan kabar – kabar baik, selalu ia telpon ibunya, untuk memberikan informasi yang membanggakan tentang dirinya, semata – mata karena ia ingin ibunya, merasa senang.
Winda sadar, bahwa diusianya yang masih belasan tahun, ia belum bisa membanggakan ibunya dengan gaji atau uang yang dihasilkannya, karena ia belum bekerja, tapi ia bisa membayarnya dengan prestasinya. Tibalah suatu hari, winda merasakan ada sesuatu yang lain dengan dirinya. Entah apa itu, ia pun tidak mengerti, tapi ia mengabaikannya untuk sesaat. Namun semakin hari, ia merasakan kalau tubuhnya semakin lemah, dan bertambah semakin lemah.
Demi menjaga kebahagiaan ibunya, winda pun merahasiakan kabar tentang dirinya kepada ibunya. Dari kondisi winda yang semakin melemah dan dari beberapa ciri – ciri dan tanda – tanda yang ia derita, semakin penasaran rasa hati winda, untuk segera tahu, bahwa apakah ia sakit. Kalau pun ia sakit, terus sakit apa ?ia pun terus bertanya pada dirinya sendiri. Sampai akhirnya, ia menjawab sendiri rasa penasarannya melalui browsing di internet. Ia segera cari tahu, tentang penyakit apa yang sedang dideritanya. Setelah ia mengetahui, perlahan – lahan jatuh air matanya, karena ia akan segera tahu, apa yang akan terjadi pada dirinya beberapa hari kedepan.
Tetap, walaupun dalam keadaan sakit. Winda selalu bertahan dan merahasiakan penyakitnya kepada ibunya, karena ia tidak rela, air mata ibunya jatuh hanya karena mendengar kabar tentang penyakitnya. Akhirnya winda tahu kalau ia terkena sebuah penyakit yang sangat mematikan, bahkan bisa dipastikan, setiap orang yang tekena penyakit itu, hanya akan mampu bertahan hidup kurang lebih selama 10 hari saja.
Mohon maaf kepada sahabat pembaca semuanya, saya sebagai penulis, diminta untuk merahasiakan penyakit yang diderita winda dalam riwayat ini. Mari kita lanjutkan lagi ceritanya, ternyata setelah winda mengetahui semua penyakitnya, dan berapa lama lagi ia bisa bertahan hidup. Ia benar – benar berpikir, bagaimana ia bisa membahagiakan ibunya untuk yang terakhir kalinya, dan apa yang bisa ia lakukan agar ia bisa tetap membahagiakan ibunya, mesti kelak ia sudah ada didalam kubur.
Sahabat tahu, 10 hari tersisa ia bertahan hidup, diwaktu yang tersisa 10 hari itu, ia masih sempat mengikuti ujian nasional angkatan tahun 2008. Dengan kondisi tubuhnya yang sudah sangat lemah, rambutnya sudah mulai rontok, tapi winda tetap bertahan. Baginya minimal dengan mengikuti ujian nasional, ia masih sempat membahagiakan ibunya. Singkat cerita sahabat, dihari terakhir ia mengikuti ujian nasional, sebenarnya kondisi tubuhnya sudah tidak sanggup lagi, untuk menahan ganasnya virus yang menggerogoti tubuhnya, namun ia tahan itu semuanya demi ibunya.
Selesai ujian, winda pun langsung pingsan dan ia tidak sadarkan diri. Ia pun segera dirawat dan dibawa pulang ke Aceh. Selama di rawat di Aceh, winda masih merahasiakan tentang penyakitnya dengan ibunya, kebetulan ayah winda adalah seorang dokter di aceh, dan winda pun meminta ayahnya untuk merahasiakan tentang penyakit yang dideritanya kepada ibunya. Winda pernah berkata kepada ayahnya “ ayah, jangan sampai ibu tahu ya yah, biarkan ibu tahu saat aku sudah tidak ada lagi, karena demi Tuhan aku tidak sanggup melihat ibu menangis karena ku “.
Ayahnya yang telah mengetahui virus yang diderita winda, dengan berkucuran air mata mengatakan, “ ia anak ku sayang “. Setelah mengatakan pesan itu, winda pun pergi untuk selama – lamanya, winda pun meninggal dunia. Ayahnya segera mengambil pemacu jantung, dan terus menerus memacu jantung winda, karena ia benar – benar belum yakin, kalau winda telah pergi meninggalkannya untuk selamanya. Sesaat setelah itu, ibunya tahu, kalau winda sudah wafat.
Ibunya berteriak, menangis, dan menatap kondisi winda yang sudah menjadi jenazah. Tidak banyak yang bisa dilakukan ibunya, saat saya wawancarai, ibunya berkata, saya hanya bisa menangis terus menangis dan berdoa, agar Tuhan bisa mengembalikan windaku lagi. Setelah itu, jenazah winda pun segera dimandikan, dikafankan, dan dikuburkan.
Mohon tetap konsentrasi sahabat pembaca semuanya, tahan air matamu jika engkau bisa menahannya. Apakah kalian tahu, 1 bulan setelah winda wafat, ternyata keluar pengumuman dari pusat dijakarta, bahwa winda adalah siswi peraih nilai UN tertinggi di sumatera. Dan yang paling meremas jantung saya, apakah kalian tahu, sepeniggalan winda, ibunya selalu menjaga barang – barang peninggalan winda.
Sampai satu malam, Setahun setelah winda tiada. Tepatnya ditahun 2009, ditengah malam hand phone winda bergetar sendiri. Ibunya merinding saat mengambil hand phone itu, tepat jam 12.01 ditengah malam. Ibunya melihat hand phone winda dan ibunya membaca sebuah pesan di hand phone winda yang isinya “ Selamat Ulang Tahun Mamaku Sayang “. Ternyata ibunya tersadar kalau ia, akan berulang tahun besok.
Ternyata sehari sebelum wafat, winda telah men setting hand phone nya, dan setiap tanggal 23 tepatnya pukul 12 : 01 tengah malam hand phone nya, akan selalu secara otomatis, mengucapkan selamat ulang tahun kepada ibunya.
Dan apakah sahabat pembaca tahu, sampai saat ini pun, hand phone itu, masih ter set untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada ibunya secara otomatis dan begitu seterusnya. Akhirnya winda bisa menemukan cara membahagiakan ibunya, mesti ia sudah terbaring diliang lahat. Mari sejenak berpikir sahabat. Kalau almarhumah winda, masih berpikir untuk selalu membahagiakan ibunya, mesti ia sudah tak lagi bernyawa. Apa kabar dengan kita ? semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat. (Azza Aprisaufa)