Minggu, 02 April 2017
Refleksi
Hello,berhubung lagi gak enak badan dan daritadi stay on bed membuat saya berpikir ; gimana sih psikologi seseorang yang selalu berpacaran? Yang merasa kesepian kalo gaada stranger yang ngechat? Seperti teman chat atau pacar itu menjadi kebutuhan hidupnya. Apa karena faktor usia remaja yang belum dewasa? atau mungkin latar belakang sosial? Apa benar,jika seseorang punya pacar membuat dia lebih termotivasi? Yap,memang tidak semuanya tp hanya beberapa. Hal ini membuat saya bingung,layaknya seorang teman yang saya kenal ia selalu dan selalu gonta-ganti pacar sejak kelas 5 SD. Wow,bukan? Dalam rentang waktu kelas 5 SD hingga memasuki semester 6 perkuliahan yaa hari-harinya seperti sia-sia saja. I think,her life is so flat. Entah,saya juga bingung bagaimana bisa dia dibui oleh omong kosong lelaki. Katanya sih cari yang pas, yakalii cari yang pas ga harus dicoba semua. But, dunno lah ya, itu sih in my opinion wkwk. Skip ------ Jadi itu gimana sih dampaknya kalo suatu saat dia ga punya stranger lagi? Bagaimana juga terapinya? Terkadang hal-hal seperti ini sangat perlu diperhatikan. Seperti nasihat orang tua saya, wanita itu hakikatnya dicintai bukan mencintai. Boleh wanita mencintai,namun hanya sewajarnya. My daddy said, pacaran tuh normal wkwk x_x tapi perlu diingat,cowok juga memilih wanita shalehah untuk dijadikan pasangan. Nasihat Baba nih,seperti pukulan bagi saya hmmm. Terlepas dari psikologi atau apapun,menurut saya pacaran itu bukan kebutuhan tp pilihan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar