Jumat, 15 Februari 2013

Reply 1997

Umm, well, dari mana aku harus mulai bahasan soal Reply ini … o_O
First thing first, .. ini adalah drama paling spektakuler yang pernah aku tonton sepanjang tahun 2012, setelah “the Moon that Embrace the Sun”. Mungkin posisinya sama, hanya saja aku nggak bisa memutuskan mana yang lebih kusuka karena dua drama itu punya keunggulan yang berbeda. Hanya saja kali ini aku akan lebih membicarakan soal Reply 1997.
Pertama kali mendengar soal drama ini sepertinya sudah lumayan lama, I was not kind of excited tho, nggak juga begitu tertarik pada awalnya untuk menonton karena judulnya adalah ‘sitcom’ (<<< em not a big fan of this genre). Deretan pemerannya juga aku nggak begitu familiar, kecuali Hoya dari Infinite dan Eun Ji Won. Beberapa kali aku melihat judul artikel berita tentang sitcom ini di allkpop dan aku hanya melihatnya aja tanpa tertarik untuk menonton, hingga sekitar sebulan yang lalu entah karena apa tiba-tiba aja aku berniat donlot dramanya, dan dari sanalah kegandrungan itu dimulai.
Reply 1997 bercerita tentang ikatan persahabatan – adalah semacam satu tema yang sudah mendarah daging dalam dunia fiksiku, dan selalu menjadi favoritku tiap membaca sebuah karya fiksi ataupun nonton film/drama – antara dua anak dari dua keluarga dekat, Yoon Yoonjae (diperankan oleh
JYJ Jejung, uhuk… Seo In Guk) dan Sung Siwon (Jung Eunji dari A*Pink), bersama empat temannya yang lain, Kang Junhee (INFINITE Hoya), Moo Yoojung (Shin So Yool) Bang Sungjae (Lee Si Uhn) dan Do Hak Chan (Eun Ji Won dari grup idol Sechs Kies). Ini kisah tentang bagaimana kehidupan seorang gadis SMA dan kehidupan fangirlingnya pada sebuah grup idol paling terkenal di akhir tahun 90an, HOT dan betapa dia sangat tergila-gila dengan si Tony Ahn. Bersama seorang sahabatnya Yoojung mereka sama-sama menyukai HOT sampai suatu saat Yoojung berpindah hati pada Eun Ji Won dari Sechs Kies yang saat itu dikenal sebagai rival HOT di jamannya.
Selain tentang fangirling, Reply juga bercerita tentang lika-liku persahabatan Siwon dengan satu anak laki-laki yang sudah menjadi teman baiknya sejak kecil, Yoonjae. Bagaimana mereka selalu bersama sejak pagi dimulai sampai malam berakhir, nggak pernah berhenti berkelahi tapi masih tetap saja tidak terpisahkan. Karakter mereka berdua begitu berbeda, si Siwon yang tough dan cenderung kasar sementara Yoonjae lebih terlihat cool meski kadang sama kerasnya – typical orang-orang Busan. Hanya saja yang lucu adalah bagaimana Yoonjae yang populer di sekolahnya sebagai the ‘it’ boy yang pintar dan selalu menduduki kursi teratas ranking sekolah, jenius dalam semua olah raga, juga sikapnya yang dingin pada para gadis berubah jadi laki-laki yang nggak berdaya dan mudah dibully kalau sudah berhadapan dengan Siwon. XD
Nonton Reply 1997, akan lebih asik ketika kamu adalah seorang penonton yang bebas dari spoiler, seperti kertas kosong yang siap ditulis tanpa ada coretan apalagi bekas hapusan. Kamu harus menjadi penonton yang jeli dan cermat akan tanggal-tanggal yang diketikkan di sudut bawah layar karena alurnya maju-mundur sesuai dengan mood ceritanya. Berawal dari reuni SMA (kalo gak salah ) Gwang Ahn Busan angkatan 1997 di Seoul pada tahun 2012, lalu ceritanya ditarik mundur ke tahun 1997 di mana seluruh kisah fangirling-dan-juga-romansa mereka dimulai, dan diubek-ubek maju mundur di sana ke tahun 1998 hingga 2005. Dari episode pertama  kita sudah disuguhi sebuah pertanyaan, tentang siapa pasangan yang akan mengumumkan pernikahan mereka dalam waktu dekat hingga siapa akhirnya yang menjadi suami Siwon —> yang akan dijawab di episode terakhir XD
Yang aku suka dari drama ini adalah bagaimana aku nggak berhenti dibuat penasaran tiap episodenya, mencoba untuk menebak-nebak setelah satu ‘petunjuk’ dari teka-teki yang diberikan di awal episode mulai bermunculan, lalu kita mulai berharap-harap cemas sampai ke episode terakhir. Temanya sangat sederhana, tentang kehidupan keluarga dan segala permasalahannya. Tapi drama ini dikemas sangat jenius dengan segala detail, hingga plotnya yang begitu real – semacam plot yang kemungkinannya sangat besar untuk kita temukan di dunia nyata. Pesan moral selalu dimasukkan dengan cantik di setiap episode mengajarkan kita tentang banyak hal, seperti bagaimana mencintai orangtua, menghargai kehidupan, dan juga tentang cinta yang kamu rasakan di dalam hati.
Ada satu quote yang terus terngiang di kepalaku, satu line yang dilontarkan oleh Kang Junhee untuk Yoonjae saat mereka ngobrol suatu pagi, “Love is not a choice, it comes from your heart.” … kelihatannya sangat sepele, tapi dalam situasi beberapa orang, kalimat ini bisa menjadi sangat dalam dan menusuk, termasuk Yoonjae dengan permasalahan pribadinya saat itu.
Aku sangat menyukai chemistry yang terbangun di antara pada pemerannya di dalam drama ini. Jarang sekali ada drama yang terasa begitu nyata karena akting para pemerannya begitu natural, hubungan antara Yoonjae dengan Siwon, antara Siwon dan orangtuanya, Siwon dan kelima teman sekolahnya, Yoonjae dengan kakaknya yang super penyayang, bahkan hingga chemistry di antara Yoonjae dan Junhee. Nggak ada karakter antagonis di dalam drama ini, yang membuatnya menarik adalah bagaimana semua karakternya can’t be hated. Orang tua Siwon digambarkan sebagai pasangan kocak yang nggak pernah berhenti saling berteriak, sampai ke anak-anaknya juga (yakin deh aku, kalau kebanyakan orang Busan karakternya macam gini, aku nggak bakal tahan tinggal sehari aja sama mereka XD), tapi meski mereka selalu bicara dengan nada yang tinggi, aku nggak melihat sosok mereka sebagai tokoh yang harus dibenci atau menyebalkan. They’re so lovely in their way, pada dasarnya memang begitulah orangtua membesarkan anak-anaknya, dan hanya budaya saja yang membedakan satu keluarga dengan keluarga lainnya. Malah lucu ngeliat mereka sebenarnya yang berkelahi dan berbaikan begitu cepat, dengan kebiasaan-kebiasaan yang unik dan nggak pernah gagal bikin aku ngikik sendiri nontonnya.
Jung Eunji berakting untuk pertama kalinya di drama ini, dan sebagai seorang rookie, she did a very great job! Kebanyakan para pemerannya adalah orang asli Busan, selain Sin So Yool, Eun Ji Won dan Seo In Guk, tapi satoori (dialek daerah di luar Seoul) mereka diucapkan dengan sempurna seperti mereka benar-benar asli orang Busan. Akting Hoya di sini juga lumayan, terutama karena dia juga baru pertama kalinya terjun ke dunia aktor. Beberapa orang mengatakan kalau aktingnya awkward dan kaku, I won’t deny it, tapi kalau kulihat lagi ini bisa saja datang dari karakternya yang memang tidak banyak bicara dan cenderung tenang. Pada dasarnya Junhee memang bisa berubah jadi agak kaku (dalam sikap) ketika Yoonjae ada di dekat dia, dan di pihak lain aku menganggap akting dia mendekati sempurna dalam portraying (<<< ini bahasa Indonesianya apa soih o_O) sosok Kang Junhee. Seriously, menurutku Hoya berhasil menciptakan image Kang Junhee dalam dirinya, sampai kalau orang yang nggak kenal Hoya in person dalam INFINITE, mereka pasti berpikir Hoya nggak jauh karakternya dari si Kang Junhee yang girly dan pendiam … padahal aslinya, .. dia rusak juga. XXDD
Banyak cameo yang berpartisipasi juga di dalam drama ini, aku mengenali beberapa di antara mereka, seperti Shin Bong Sun, ZEA Siwan, After School Jooyeon, dan beberapa komedian dari Gag Concert. Kelemahan drama ini … nggak banyak, dan nggak fatal juga. Seperti beberapa detail scene dan peletakkan properti yang tidak semestinya atau terlewat. Seperti di beberapa episode terakhir, kalau nggak salah di episode 15/16 gimana tiba-tiba aja Yoonjae sudah memakai cincin nikahnya di jari manis tangan kirinya sementara kalau kalian perhatikan nggak pernah ada cincin di jari yang sama ketika tangan kirinya tertangkap kamera pada episode” sebelumnya, atau gimana si Jooyeon yang di sini berperan sebagai seorang dokter bedah punya jari-jari tangan yang super cantik bermanicure sempurna (di dunia nyata seorang dokter harus menjaga kukunya tetap pendek dan bersih, mana mungkin ada yang dimanicure o_O). Tapi sekali lagi, memang nggak fatal, it’s a mere drama anyway.
Seperti yang Tony Ahn sempat bilang di episode 00, bahwa orang-orang di umur 20 dan 30an yang nonton drama ini pasti akan berasa nostalgia melihat banyak hal yang dulu merupakan bagian dalam hidup kita dan kini jarang terlihat atau bahkan musnah sama sekali. Lagu-lagu soundtrack yang diputar juga nggak kalah jadul, semacam lagu-lagu oldies yang dulu sering kita dengerin di akhir tahun 90an (untuk aku lagu “Try to Remember” milik the Brothers Four saat Siwon pertama kali ngeliat bapaknya Yoonjae itu paling daebak bikin aku galau sepanjang malam) dan beberapa lagu Kpop dari grup” idol yang sedang tenar saat itu. “Dreams Come True” milik SES adalah yang paling memorable, aku ingat sekali dulu sering mainin lagu itu jaman SMA, hehehe..
Reply 1997 adalah salah satu drama terbaik tahun 2012 ini, bukan karena para castnya yang begitu natural, tapi juga dari plotnya, perkembangan karakter, hingga tema yang mereka usung. Konon kudengar produsernya sedang menyiapkan Reply season 2 tahun depan, … aku hanya bisa berharap nasibnya nggak seperti Dream High 2 yang gagal bahkan untuk mendekati kesuksesan prequelnya. Tapi kalau memang benar-benar akan dibuat, aku penasaran siapa idol yang akan diangkat jadi sukjek fangrlingnya kali ini, ..
TVXQ kah? ;D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar