Umm, well, dari mana aku harus mulai bahasan soal Reply ini … o_O
First thing first, .. ini adalah drama
paling spektakuler yang pernah aku tonton sepanjang tahun 2012, setelah
“the Moon that Embrace the Sun”. Mungkin posisinya sama, hanya saja aku
nggak bisa memutuskan mana yang lebih kusuka karena dua drama itu punya
keunggulan yang berbeda. Hanya saja kali ini aku akan lebih membicarakan
soal Reply 1997.
Pertama kali mendengar soal drama ini
sepertinya sudah lumayan lama, I was not kind of excited tho, nggak juga
begitu tertarik pada awalnya untuk menonton karena judulnya adalah
‘sitcom’ (<<< em not a big fan of this genre). Deretan
pemerannya juga aku nggak begitu familiar, kecuali Hoya dari Infinite
dan Eun Ji Won. Beberapa kali aku melihat judul artikel berita tentang
sitcom ini di allkpop dan aku hanya melihatnya aja tanpa tertarik untuk
menonton, hingga sekitar sebulan yang lalu entah karena apa tiba-tiba
aja aku berniat donlot dramanya, dan dari sanalah kegandrungan itu
dimulai.
Reply 1997 bercerita tentang ikatan
persahabatan – adalah semacam satu tema yang sudah mendarah daging dalam
dunia fiksiku, dan selalu menjadi favoritku tiap membaca sebuah karya
fiksi ataupun nonton film/drama – antara dua anak dari dua keluarga
dekat, Yoon Yoonjae (diperankan oleh
JYJ Jejung, uhuk… Seo In Guk) dan Sung Siwon (Jung Eunji dari A*Pink), bersama empat
temannya yang lain, Kang Junhee (INFINITE Hoya), Moo Yoojung (Shin So
Yool) Bang Sungjae (Lee Si Uhn) dan Do Hak Chan (Eun Ji Won dari grup
idol Sechs Kies). Ini kisah tentang bagaimana kehidupan seorang gadis
SMA dan kehidupan fangirlingnya pada sebuah grup idol paling terkenal di
akhir tahun 90an, HOT dan betapa dia sangat tergila-gila dengan si Tony
Ahn. Bersama seorang sahabatnya Yoojung mereka sama-sama menyukai HOT
sampai suatu saat Yoojung berpindah hati pada Eun Ji Won dari Sechs Kies
yang saat itu dikenal sebagai rival HOT di jamannya.
Selain tentang fangirling, Reply juga
bercerita tentang lika-liku persahabatan Siwon dengan satu anak
laki-laki yang sudah menjadi teman baiknya sejak kecil, Yoonjae.
Bagaimana mereka selalu bersama sejak pagi dimulai sampai malam
berakhir, nggak pernah berhenti berkelahi tapi masih tetap saja tidak
terpisahkan. Karakter mereka berdua begitu berbeda, si Siwon yang tough
dan cenderung kasar sementara Yoonjae lebih terlihat cool meski kadang
sama kerasnya – typical orang-orang Busan. Hanya saja yang lucu adalah
bagaimana Yoonjae yang populer di sekolahnya sebagai the ‘it’ boy yang
pintar dan selalu menduduki kursi teratas ranking sekolah, jenius dalam
semua olah raga, juga sikapnya yang dingin pada para gadis berubah jadi
laki-laki yang nggak berdaya dan mudah dibully kalau sudah berhadapan
dengan Siwon. XD
Nonton Reply 1997, akan lebih asik ketika
kamu adalah seorang penonton yang bebas dari spoiler, seperti kertas
kosong yang siap ditulis tanpa ada coretan apalagi bekas hapusan. Kamu
harus menjadi penonton yang jeli dan cermat akan tanggal-tanggal yang
diketikkan di sudut bawah layar karena alurnya maju-mundur sesuai dengan
mood ceritanya. Berawal dari reuni SMA (kalo gak salah ) Gwang Ahn
Busan angkatan 1997 di Seoul pada tahun 2012, lalu ceritanya ditarik
mundur ke tahun 1997 di mana seluruh kisah fangirling-dan-juga-romansa
mereka dimulai, dan diubek-ubek maju mundur di sana ke tahun 1998 hingga
2005. Dari episode pertama kita sudah disuguhi sebuah pertanyaan,
tentang siapa pasangan yang akan mengumumkan pernikahan mereka dalam
waktu dekat hingga siapa akhirnya yang menjadi suami Siwon —> yang
akan dijawab di episode terakhir XD
Yang aku suka dari drama ini adalah
bagaimana aku nggak berhenti dibuat penasaran tiap episodenya, mencoba
untuk menebak-nebak setelah satu ‘petunjuk’ dari teka-teki yang
diberikan di awal episode mulai bermunculan, lalu kita mulai
berharap-harap cemas sampai ke episode terakhir. Temanya sangat
sederhana, tentang kehidupan keluarga dan segala permasalahannya. Tapi
drama ini dikemas sangat jenius dengan segala detail, hingga plotnya
yang begitu real – semacam plot yang kemungkinannya sangat besar untuk
kita temukan di dunia nyata. Pesan moral selalu dimasukkan dengan cantik
di setiap episode mengajarkan kita tentang banyak hal, seperti
bagaimana mencintai orangtua, menghargai kehidupan, dan juga tentang
cinta yang kamu rasakan di dalam hati.
Ada satu quote yang terus terngiang di
kepalaku, satu line yang dilontarkan oleh Kang Junhee untuk Yoonjae saat
mereka ngobrol suatu pagi, “Love is not a choice, it comes from your
heart.” … kelihatannya sangat sepele, tapi dalam situasi beberapa orang,
kalimat ini bisa menjadi sangat dalam dan menusuk, termasuk Yoonjae
dengan permasalahan pribadinya saat itu.
Aku sangat menyukai chemistry yang
terbangun di antara pada pemerannya di dalam drama ini. Jarang sekali
ada drama yang terasa begitu nyata karena akting para pemerannya begitu
natural, hubungan antara Yoonjae dengan Siwon, antara Siwon dan
orangtuanya, Siwon dan kelima teman sekolahnya, Yoonjae dengan kakaknya
yang super penyayang, bahkan hingga chemistry di antara Yoonjae dan
Junhee. Nggak ada karakter antagonis di dalam drama ini, yang membuatnya
menarik adalah bagaimana semua karakternya can’t be hated. Orang tua
Siwon digambarkan sebagai pasangan kocak yang nggak pernah berhenti
saling berteriak, sampai ke anak-anaknya juga (yakin deh aku, kalau
kebanyakan orang Busan karakternya macam gini, aku nggak bakal tahan
tinggal sehari aja sama mereka XD), tapi meski mereka selalu bicara
dengan nada yang tinggi, aku nggak melihat sosok mereka sebagai tokoh
yang harus dibenci atau menyebalkan. They’re so lovely in their way,
pada dasarnya memang begitulah orangtua membesarkan anak-anaknya, dan
hanya budaya saja yang membedakan satu keluarga dengan keluarga lainnya.
Malah lucu ngeliat mereka sebenarnya yang berkelahi dan berbaikan
begitu cepat, dengan kebiasaan-kebiasaan yang unik dan nggak pernah
gagal bikin aku ngikik sendiri nontonnya.
Jung Eunji berakting untuk pertama
kalinya di drama ini, dan sebagai seorang rookie, she did a very great
job! Kebanyakan para pemerannya adalah orang asli Busan, selain Sin So
Yool, Eun Ji Won dan Seo In Guk, tapi satoori (dialek daerah di
luar Seoul) mereka diucapkan dengan sempurna seperti mereka benar-benar
asli orang Busan. Akting Hoya di sini juga lumayan, terutama karena dia
juga baru pertama kalinya terjun ke dunia aktor. Beberapa orang
mengatakan kalau aktingnya awkward dan kaku, I won’t deny it, tapi kalau
kulihat lagi ini bisa saja datang dari karakternya yang memang tidak
banyak bicara dan cenderung tenang. Pada dasarnya Junhee memang bisa
berubah jadi agak kaku (dalam sikap) ketika Yoonjae ada di dekat dia,
dan di pihak lain aku menganggap akting dia mendekati sempurna dalam
portraying (<<< ini bahasa Indonesianya apa soih o_O) sosok
Kang Junhee. Seriously, menurutku Hoya berhasil menciptakan image Kang
Junhee dalam dirinya, sampai kalau orang yang nggak kenal Hoya in person
dalam INFINITE, mereka pasti berpikir Hoya nggak jauh karakternya dari
si Kang Junhee yang girly dan pendiam … padahal aslinya, .. dia rusak
juga. XXDD
Banyak cameo yang berpartisipasi juga di
dalam drama ini, aku mengenali beberapa di antara mereka, seperti Shin
Bong Sun, ZEA Siwan, After School Jooyeon, dan beberapa komedian dari
Gag Concert. Kelemahan drama ini … nggak banyak, dan nggak fatal juga.
Seperti beberapa detail scene dan peletakkan properti yang tidak
semestinya atau terlewat. Seperti di beberapa episode terakhir, kalau
nggak salah di episode 15/16 gimana tiba-tiba aja Yoonjae sudah memakai
cincin nikahnya di jari manis tangan kirinya sementara kalau kalian
perhatikan nggak pernah ada cincin di jari yang sama ketika tangan
kirinya tertangkap kamera pada episode” sebelumnya, atau gimana si
Jooyeon yang di sini berperan sebagai seorang dokter bedah punya
jari-jari tangan yang super cantik bermanicure sempurna (di dunia nyata
seorang dokter harus menjaga kukunya tetap pendek dan bersih, mana
mungkin ada yang dimanicure o_O). Tapi sekali lagi, memang nggak fatal,
it’s a mere drama anyway.
Seperti yang Tony Ahn sempat bilang di
episode 00, bahwa orang-orang di umur 20 dan 30an yang nonton drama ini
pasti akan berasa nostalgia melihat banyak hal yang dulu merupakan
bagian dalam hidup kita dan kini jarang terlihat atau bahkan musnah sama
sekali. Lagu-lagu soundtrack yang diputar juga nggak kalah jadul,
semacam lagu-lagu oldies yang dulu sering kita dengerin di akhir tahun
90an (untuk aku lagu “Try to Remember” milik the Brothers Four saat
Siwon pertama kali ngeliat bapaknya Yoonjae itu paling daebak bikin aku
galau sepanjang malam) dan beberapa lagu Kpop dari grup” idol yang
sedang tenar saat itu. “Dreams Come True” milik SES adalah yang paling
memorable, aku ingat sekali dulu sering mainin lagu itu jaman SMA,
hehehe..
Reply 1997 adalah salah satu drama
terbaik tahun 2012 ini, bukan karena para castnya yang begitu natural,
tapi juga dari plotnya, perkembangan karakter, hingga tema yang mereka
usung. Konon kudengar produsernya sedang menyiapkan Reply season 2 tahun
depan, … aku hanya bisa berharap nasibnya nggak seperti Dream High 2
yang gagal bahkan untuk mendekati kesuksesan prequelnya. Tapi kalau
memang benar-benar akan dibuat, aku penasaran siapa idol yang akan
diangkat jadi sukjek fangrlingnya kali ini, ..
TVXQ kah? ;D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar