Lima bulan setelah kepergian kamu
Aku tak pernah sesedih ini
Kukira waktu yang kubutuhkan untuk melupakanmu juga tak
sepanjang ini
Aku salah besar
Hari- hari yang ku lalui bersama dengan usaha untuk
melupakanmu ternyata tak menemukan titik temu
Kamu masih jadi segalanya
Masih berdiam dalam kepala
Masih jadi yang terpenting dalam hati ini
Maaf,jika segala kejujuranku terdengar bodoh
Sebentar lagi kamu pasti akan berkata bahwa sikapku
berlebihan
Seandainya sekarang aku berada disampingmu
Akan kuceritakan sebuah kisah tentang melupakan dan
mengikhlaskan
Sungguh dua hal itu bukanlah hal yang mudah
Lima bulan harusnya waktu yang cukup untuk menghilangkan
perasaan
Namun ternyata aku tak termasuk dalam pernyataan itu
Hari berganti minggu dan sosokmu masih jadi penunggu
Menyergap perhatianku,Menguji imanku dan Merontokkan
kepercayaanku
Tubuhku dingin dan
menggigil saat menghadapi perpisahan
Aku tak punya banyak
pelukan hangat seperti rangkulanmu yang melingkar manis di bahuku
Belum kutemukan
bisikan lembut
Selembut ketika kamu
berbisik tentang cinta,mimpi dan harapan yang dulu ingin kita wujudkan berdua
Sekali lagi aku
katakan melupakan tak akan pernah mudah
Merelakan yang pernah ada menjadi tidak ada adalah
kerumitan yang belum tentu kau tau rasanya
Aku menulis ini saat
aku terlalu lelah dikejar kenangan
Mengapa di otakku
kau tak pernah hilang bahkan sedetik saja
Perasaan kita
terlalu rancu untuk disebut cinta
dan terlalu dalam
jika disebut ketertarikan sesaat
Aku tak tau harus
diberi nama apa kedekatan kita dulu
Aku tak mengerti
mengapa aku yang tak mudah tergoda ini malah begitu saja terjebak dalam
perhatian dan tindakanmu yang berbeda
Kamu sangat luar
biasa dimataku
Dulu dan sekarang
tetap sama
dan aku masih menangisi juga menyesali yang sempat terjadi
Bertanya-tanya dalam hati
mengapa semua harus berakhir sesakit ini?
Apa tujuanmu menyakitiku?
Jika dulu kita pernah jadi belahan jiwa yang enggan untuk
saling melepaskan
Aku tak tau sedang berbuat apa kamu disana
Aku tak lagi tau kabarmu
Segala ketidaktahuanku mengantarkanku pada suatu perasaan
asing
Rindu yang semakin hari semakin berontak
Rindu yang meminta pertemuan nyata
Rindu yang memaksa 2 orang yang berjauhan untuk saling
berdekatan
Kalau aku berada disampingmu sekarang ingin rasanya aku
mengulang segalanya
Kuperbudak waktu kuhentikan detak jarum jam semauku
Agar yang hadir dalam hari hariku adalah kamu
Hanyalah kita dan hanyalah bahagia tanpa air mata
Seandainya hal itu bisa kulakukan,
Mungkin sekarang aku
tak akan merindukanmu sedalam dan sesering sekarang
Terakhir kita bertemu ketika kita memutuskan untuk
mengakhiri segalanya
Ketika pelukmu tak lagi kurasakan
dan ketika akhirnya kita meilih berjauhan
Semua jadi begitu berbeda
Perbedaan yang berulang kali berusaha kupahami
Namun tak kunjung kumengerti
Bisakah kau membantuku untuk memudahkan segalanya
Agar aku bisa menerima,bisa mengikhlaskan,bisa merelakan
dengan sangat gampang
Bernarkah ini semua hanya bualanmu
Betulkan kebersamaan kita hanya kau anggap permainan?
Mengapa aku terlalu bodoh untuk membaca hal itu dari awal
Apa karna kau terlalu berkilau hingga mataku terlanjur buta
dan telingaku seketika tuli
Jadi yang kulihat dan kudengar hanyalah bisikan harapan yang
sebenarnya sungguh bukanlah kenyataan
Berhentilah menyiksa aku dengan segala macam rindu dan
kenangan
Atau mungkin aku yang menyiksa diriku sendiri karena tak
mampu melupakanmu
Ah,sudahlah aku cuma ingin memberi tahu kita sudah lima
bulan berpisah dan berjalan sendiri sendiri
jadi apa kabar kamu sekarang?
Apakah kamu masih semanis dan semenyenangkan dulu?
Ataukah kamu yang sekarang adalah kamu yang tanpa topeng?
Kamu yang ternyata jauh berbeda dari yang kukira?
Aku benci harus mengakui ini
Aku sering merindukanmu dan memendam perasaanku
Tersiksa dengan angan sendiri
Mengiris hati dengan kemauan sendiri
Aku ingin mengaku dengan sangat terpaksa
Bahwa aku masih mencintaimu dan berharap kamu kembali
walaupun hanya untuk menenangkanku
dan berkata bahwa semuanya akan baik baik saja
Kamu ingin kembali? Iya. Masa?
Kamu ingin kembali? Tidak. Ok :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar