Rabu, 16 Juli 2014

Perang Belanda, Perang paling lama tapi tidak ada korban jiwa

Perang Belanda, Perang paling lama tapi tidak ada korban jiwa. Perang ini terjadi antara Belanda dan Kepulauan Scilly. Meskipun berlangsung selama tiga ratus tiga puluh lima tahun namun sejatinya telah terjadi gencatan senjata dimana dalam kurung waktu tersebut tidak ada satu senjata pun yang ditempatkan dan dengan jumlah korban perang paling sedikit. Perang berakhir pada tahun 1986 ketika disepakati kesepakatan damai.

Perang ini bermula dari perang Saudara di Inggris antara kelompok royalis dan Parlemen (1642-1652). Kelompok Parlemen yang dipimpin oleh Oliver Cromwell berhasil mendesak kelompok Royalis hingga hanya bertahan di benteng Cornwall. Pada tahun 1648, Cromewell berhasil menguasai Cornwall dan ini berarti seluruh tanah Inggris dikuasai oleh kelompok Parlemen


Kelompok royalis memiliki asset utama yakni angkatan laut yang memberi pengakuan terhadap Pangeran Wales. Ketika terdesak angkatan laut Royalis terpaksa mundur di kepulauan Scilly, terletak di lepas pantai Cornish dan seterusnya tetap berhada di bawah kelompok Royalis, Sir John Grenville.

Dalam perang tersebut Angkatan Laut Amerika dan Aliansi Provinsi Belanda bersekutu dengan kelompok parlemen. Bergabungnya Belanda dalam perang tersebut bertujuan untuk memperkuat aliansi dengan Inggris yang telah terbangun sejak Perang Delapan Puluh Tahun (1568-1648). Perjanjian Münster (30 Januari 1648) menandai kemerdekaan Belanda dari Spanyol. Belanda memilih bersekutu dengan kelompok parlemen karena dinilai mempunyai kemungkinan menang paling besar.


Namun dalam perang tersebut Belanda menderita kerugian besar akibat gempuran dari armada Royalis yang berbasis di Scilly. Pada 30 Maret 1651, Laksmana Maarten Harpertszoon Tromp tiba di Scilly untuk menuntut ganti rugi dari armada Royalis untuk kapal Belanda dan barang-barang yang diambil. Namun tidak dicapai kata sepakat sehingga Belanda menyatakan Perang secara khusus terhadap kepulauan Scilly, karena sebagian besar dari Inggris sudah dikuasai oleh Parlemen.

Pada tahun itu juga (Juni 1651) kelompo Royalis menyerah terhadap pasukan Parlemen yang dipimpin oleh Admiral Robert Blake. Ini berarti armada Belanda tidak lagi berada dengan ancaman. Namun karena ketidakjelasan deklarasi satu bngsa perang melawan sebagian kecil lain Belanda tidak secara resmi menyatakan perdamaian. Hal ini yang mengakibatkan Belanda dan kepuluan Scilly tetap berada dalam situasi perang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar